Selasa, 05 Oktober 2010

Oleh : Elin liani
Selasa, 5 Oktober2010

PERANG DUNIA 1

1. Kondisi Sosial, Ekonomi serta Politik Negara-Negara di Eropa (Abad Ke-19).
Menurut Easton (1966:698) dalam Modul sejarah Eropa Julius Siboro bahwa Eropa menjelang meletusnya perang dunia 1 merupakan tumpukan negara-negara kebangsaan yang memiliki kekuasaan penuh. Negara-negara tersebut muncul pada saat yang berbeda, dan juga dengan latar belakang yang berbeda pula. tetapi semuanya berkembang dengan perasaan nasionalistik yang terus meningkat.
Sebagai akibat merebaknya paham liberalisme di Eropa pada abad ke-19, bukan hanya nasionalisme atau paham kebangsaan saja yang muncul tetapi liberalisme telah masuk kedalam segala aspek kehidupan di Eropa, seperti: liberalisme dibidang ekonomi yang memunculkan kapitalisme dan perdagangan bebas yang akhirnya akan melahirkan imperialisme modern, liberalisme dibidang agama yang melahirkan sekulerisme, dan liberalisme dibidang Pers.
Eropa pun semakin maju dengan lahirnya revolusi Industri pertama di Inggris dan kemudian disusul oleh Jerman dan negara-negara Eropa lainnya, namun sebenarnya disinilah cikal bakal permasalahan yang nantinya akan menyeret negara-negara Eropa tersebut masuk kedalam kancah Perang yang sangat mengerikan. Revolusi Industri yang terjadi, mengharuskan negara-negara tersebut melakukan imperialisme ke belahan negara lain seperti Afrika, Asia dan Amerika untuk mendapatkan bahan-bahan mentah sebagai komoditi Industri mereka. Nah, disinilah awal timbulnya persaingan negara-negara Eropa untuk mendapatkan wilayah jajahan sehingga dimulailah pertarungan diantara negara-negara tersebut yang puncaknya adalah Perang Dunia 1.
2. Akar Permasalahan Perang Dunia 1.
Seperti yang telah dijelaskan, bahwasanya situasi atau fenomena Eropa pada abad ke-19 sangat erat kaitannya dengan akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia 1. Karena, persaingan Industri serta persaingan mendapatkan wilayah jajahan merupakan faktor utama yang menyebakan timbulnya perselisihan dan permusuhan diantara negara-negara Eropa, dan pastinya satu sama lain menginginkan keluar sebagai pemenangnya. Seperti perseteruan antara Inggris dan Jerman dalam persaingan Industri yang keduanya menginginkan menjadi negara Industri terhebat di Eropa, lain halnya dengan Rusia yang menginginkan Balkan menjadi wilayahnya dan menghendaki ibukota Turki, yakni Konstantinopel jatuh ke tanganya, namun pada saat itu semenanjung Balkan masih merupakan bagian dari wilayah Austria-Hongaria dan negara-negara bagian turki Utsmani.
Pada saat itu pula di Balkan terjadi Nasionalisme negara-negara semenanjung Balkan, karena kekuasaan turki yang semakin melemah yang diibaratkan Turki adalah the Sick Man, sehingga negara-negara seperti serbia, Montenegro, Macedonia, Bosnia dll memanfaatkan keadaan tersebut dan menghendaki untuk menjadi negara yang merdeka. Serbia muncul sebagai negara pertama yang merdeka dikawasan tersebut dan bermaksud ingin menyatukan negara-negara lainnya yang tergabung dalam negara kesatuan Yugoslavia, sehingga serbia negara yang baru merdeka tersebut berusaha untuk mengambil alih Slovenia dan Kroasia dari tangan Austria-Hongaria agar bergabung pula dengan negara kesatuan Yugoslavia. Austria-Hongaria pun merasa jengkel terhadap Serbia yang baru saja merdeka tersebut sudah berani-berani melawan negara besar seperti Austria-Hongaria, melihat keberanian Serbia tersebut, maka dengan cerdik Rusia memprovokasi Serbia untuk tetap melawan Austria-Hongaria dengan bantuan Rusia dan ini sangat menguntungkan Rusia. Sehingga konflik Balkan ini menjadi salah satu akar permasalahan terjadinya perang dunia 1.
Dengan adanya perseteruan-perseteruan antara negara-negara Eropa, baik dalam perselisihan industri, daerah jajahan ataupun kepentingan-kepentingan politik lainnya maka dari sini muncullah persekutuan-persekutuan antara negara-negara yang mempunyai kepentingan yang sama sehingga diharapkan satu sama lain dapat saling membantu, Seperti persekutuan Triple Alliance (triple Aliansi) yang terdiri dari Jerman, Austria- Hongaria dan Italia. Sedangkan Rusia berhasil bersekutu dengan ingris dan Prancis pada tahun 1914 yang disebut dengan persekutuan Triple Entente. Negara-negara yang tergabung baik dengan tripel alliance ataupun dengan triple Entente masing-masing mempunyai kepentingan dan alasan yang berbeda-beda dengan sistem persekutuan mereka, namun yang pasti dendam masa lalu bisa dikatakan menjadi salah satu alasan mereka tergabung dalam persekutuan tersebut.
Mungkin kedua persekutuan besar tersebut memang muncul dengan sangat tiba-tiba, seperti halnya Inggris yang dengan cepat dapat bersatu dengan Prancis yang merupakan musuh tradisionalnya dalam masalah daerah jajahan (kasus Maroko II) dan begitu cepat pula Inggris berpaling dari sahabat lamanya Jerman, banyak alasan kenapa Inggris menganggap pada saat itu Jerman sebagai musuhnya, dan salah satunya adalah karena kemajuan pesat (industri, militer, angkatan laut, kapal selam dll) yang terjadi di Jerman dan berusaha untuk menyaingi Inggris, maka mau tidak mau Inggris harus berlawanan dengan Jerman. Begitu pula dengan Prancis yang dulu telah dipermalukan oleh Jerman ketika masa kekuasaan Napoleon III sehingga otomatis Inggris dan Prancis bersekutu untuk melawan Jerman. Lain halnya dengan Italia yang memang sudah lama bergabung kedalam persekutuan Triple Alliance yang mempunyai kepentingan ingin mendapatkan wilayah Nice, Savoyue, Tirol malta dll dari Austria-Hongaria (ingat gerakan Italia Iredenta). Sehingga jelas sekali persekutuan-persekutuan tersebut adalah upaya pemenuhan kepentingan masing-masing dan permohonan bala bantuan jika terjadinya perang.
Mungkin semua itu adalah akar permasalahan mengapa sampai terjadinya perang dunia 1 yang melibatkan negara-negara Eropa tersebut, namun selain konflik-konflik tersebut selayaknya pula bahwa ketidakadaanya lembaga Internasional yang dapat menengahi peperangan-peperangan dapat juga dijadikan sebagai alasan terjadinya perang tersebut.
3. Detik-Detik meletusnya Perang Dunia 1
Memasuki awal abad ke-20 situasi semakin memanas, konflik Balkan pun semakin menjadi-jadi, api peperangan telah siap dinyalakan dan tinggal menunggu siapa yang pertama menyulutnya. Eropa pada saat itu ibaratkan mesiu yang kapan saja siap meledak. Dan akhirnya pemicu peperangan pun terjadi, yakni tanggal 28 Juni 1914 dengan terbunuhnya putra mahkota Austria Pangeran Franz Ferdinand bersama istrinya Sovi di Sarajevo, yang dilakukan oleh kaum nasionalis Serbia (Black Hand) yang berusaha terus-menerus menekan Austria-Hongaria.
Terbunuhnya pangeran Franz Ferdinan menimbulkan umpatan dimana-mana, Austria yang telah lama menghendaki suatu serangan terhadap Serbia sebagai penyelesaian konflik Balkan dan Slavia pun merasa punya alasan kuat. Namun bagi kerajaan besar seperti Austria Hongarisa, tidak mudah untuk mengambil keputusan. Conrad Von Hotzendrof, ketua General angkatan darat Austria, mendesak adanya serangan ke Serbia namun Pangeran Stefan Tisza menolak usulan tersebut walaupun Jerman pasti akan mendukung serangan tersebut, tetapi Austria pun tahu Rusia akan selalu membantu Serbia. Menanggapi terbunuhnya pangeran Austria tersebut, Prancis dan Inggris tidak terlalu bernafsu untuk berperang, dan Prancis pun tidak bisa menahan-nahan Rusia sehingga Prancis hanya memberikan jaminan bahwa ia akan membantu Rusia. Sedangkan Jerman berusaha agar Inggris tetap netral dalam menaggapi perseteruan Austria Vs Serbia+Rusia.
Maka sebulan setelah peristiwa terbunuhnya pangeran franz Ferdinan yakni tanggal 28 Juli 1914 Austria menyatakan Perang terhadap Serbia. Kemudian Rusia pun membantu Serbia dengan memobilisasi sehingga tanggal 30 Juli pun Austria mengumumkan mobilisasi terhadap Rusia, Austria berharap Rusialah yang menyerang (mengagresor) terlebih dahulu supaya Austria mendapat bantuan Penuh dari Jerman. Dan ternyata memang benar, Jerman tidak bisa diam saja melihat Rusia memobilisasi dan akhirnya tanggal 1 Agustus 1914 Jerman menyatakan perang terhadap Rusia dan keesokan harinya Jerman pun dalam rangka strategi perangnya (Sclieffen Plan) ia pun menyatakan perang terhadap Prancis. Jerman yang tiba-tiba muncul dan langsung menyatakan perang terhadap kedua negara sekutu Inggris (Rusia dan Prancis) tersebut, dijadikan alasan oleh Inggris untuk menyatakan perang juga terhadap Jerman pada tanggal 4 Agustus 1914 (modul Eropa julius Siboro,69). Kemudian Austria pun menyatakan perang terhadap Rusia tanggal 6 Agustus 1914. dan masih hari itu pula Serbia menyatakan Perang terhadap Jerman. Dengan demikian, awal Agustus 1914 merupakan awal resmi meletusnya perang Dunia 1, setelah melewati masa kritis yang sangat menegangkan selama kurang lebih satu bulan yakni dari tanggal 28 juni samapi 28 juli 1914.
Franz Ferdinand, istri dan anaknya


4. Jalannya perang sampai berakhirnya.
Sejak dimulainya perang Dunia 1 pada tanggal 28 Juli 1914 maka hampir seluruh negara-negara Eropa terlibat didalamnya dikarenakan sistem persekutuan yang telah mereka lakukan sehingga mau tidak mau satu sama lain harus saling membantu, maka Perang Dunia 1 pun terus berlangsung sampai nantinya salah satu Blok menyerah dan mengaku kalah maka perang pun dinyatakan selasai.
Medan-medan pertempuran perang dunia 1 dibagi menjadi 2 yakni Front Barat dan front Timur. Front Barat meliputi wilayah-wilayah sebelah barat Jerman yang berarti Prancis beserta sekutu-sekutunya, sedangkan front Timur adalah wilayah-wilayah sebelah timur Jerman yakni Rusia. Untuk menghadapi lawannya tersebut Jerman menggunakan strategi perang yang disusun oleh Altred Von Schlieffen, yang merupakan Kepala General staff Jerman dari tahun 1891 sampai 1906 sehingga strategi perang tersebut dinamakan Schlieffen Plan. Menurut Schlieffen, Letak Geografis Jerman sanagtlah tidak Strategis yakni berada dipusat Eropa, sehingga agar Jerman tidak terkepung oleh Prancis dan Rusia maka Jerman harus menyelesaikan satu persatu peperangan, dan yang pertama harus ditaklukan adalah Prancis dan kemudian Rusia. Maka front Barat menjadi sasaran pertama Jerman. Sesuai rencana tersebut, untuk mengalahkan Prancis, Jerman mengandalakan serangan kilat dengan menerobos Belgia samapi english Channel baru kemudian membelok ke arah Selatan untuk merebut Paris dan kemudian menghancurkan pasukan Prancis yang berada di perbatasan dan pasukan Prancis akan terdorong ke arah kiri kemudian dipukul dari arah belakang, sehingga pasukan Prancis akan kewalahan. Dan di perkirakan Prancis akan menyerah dalam waktu 6 minggu. Dan kemudian Jerman tinggal menunggu pasukan inti Rusia yang baru datang menyerang.

Perang Parit di Front barat






Namun dugaan Schlieffen tersebut tidak semulus yang diperkirakan, karena Prancis ternyata dapat bertahan dan Paris gagal diduduki oleh Pasukan Jerman, namun Prancis pun tidak hanya bisa bertahan tanpa menyerang, sehingga pertarungan di Front Barat ini menjadi pertempuran untuk saling mempertahankan posisi masing-masing. Dalam upaya mempertahankan posisi masing-masing tersebut pasukan Jerman dan Prancis membuat parit-parit sebagai tempat persembunyian sehingga perang Front Barat biasa disebut perang parit. Perang parit ini pun berlangsung bertahun-tahun karena keduanya sama-sama kuat.

Pertempuran di front timur pada awalnya menguntungkan pihak sekutu (triple etente) karena Rusia berhasil memasuki wilayah Austria dan menimbulkan korban besar. Namun ketika pasukan Jerman datang membantu, pasukan Rusia yang masih menggunakan senjata masa abad ke-18 tidak berkutik melawan pasukan Jerman yang menggunakan modern, sehingga diperkirakan Rusia kalah dan Jerman berhasil di Front timur.
Sementra peperangan makin meningkat, namun disisi lain para diplomat berusaha untuk mencari sekutu baru yang diharapkan dapat membantu walau tidak pun negara-negara lain bersikap netral. Kedua pihak (sentral dan sekutu) memakai taktik subversi dengan mempengaruhi kelompok nasionalis di wilayah yang diduduki pihak musuh. Dan ternyata taktik ini berhasil juga membuat berbagai pemberontakan-pemberontakan dan membawa negara-negara lain masuk kedalam kancah peperangan, seperti: Turki yang pada saat itu bermusuhan dengan Rusia dengan cepat bergabung dengan Blok Sentral (Triple Alliance), begitu pun dengan Bulgaria yang bermusushan dengan Serbia ikut bergabung pula. Sedangkan Italia yang merupakan bagian dari blok Sentral masih belum menunjukan keikutsertaannya dalam membantu teman-temannya di Blok Sentral, sehingga blok sekutu berusaha untuk mendekati Italia dengan berbagai jaminan dan akhirnya Italia yang tadinya Blok Sentral beralih menjadi Blok sekutu. Begitu pun dengan Rumania dan Jepang yang akhirnya membantu Blok Sekutu dan masih banyak lagi negara-negara yang membantu Blok sekutu. Sehingga jika dibandingkan peperangan ini adalah 4 berbanding 24 negara.
Peperangan hampir berjalan 2 tahun, namun belum terlihat adanya tanda-tanda perang akan berakhir, pasukan Jerman dan Prancis masih tetap bertahan didalam parit-paritnya. Sehingga Inggris yang melihat keadaan tersebut haruslah berbuat sesuatu, yakni berusaha memblokade sumber-sumber kekuatan Jerman sehingga penguasaan laut sangat penting sekali. Maka dengan demikian, munculah blokade-blokade Inggris dilaut yang bertujuan menghancurkan bantuan-bantuan untuk Jerman. Menanggapi tindakan Inggris tersebut Jerman pun mengerahkan pasukan kapal selamnya untuk menghancurkan kapal-kapal perang Inggris tersebut dan memaksa Inggris menyerah. Sehingga perairan disekitar inggris dinyatakan sebagai zona perang. Dan hal ini menyebabkan negara-negara netral (salah satunya Amerika Serikat)tidak setuju karena zona tersebut adalah jalur perdagangan internasional. Sehingga terjadilah peristiwa pada tahun 1915 yakni kapal samudra Inggris Lusitania diterpedo oleh kapal selam Jerman dan dikapal tersebut terdapat 118 warga Amerika Serikat. Sehinga Presiden Woodrow Wilson (1856-1924) mengingatkan Jerman, bahwa Amerika Serikat tidak dapat menerima kejadaian tersebut dan mencoba menghentikan perang kapal selam Jerman, dan ini sangat menguntungkan pihak Sekutu.
Pada bulan Desember perseden Wilson mencoba turun tangan dengan menawarkan agar kedua belah pihak (sekutu dan sentral) mengadakan perundingan damai, namun tidak ada satu pihak pun yang mau meninggalkan tujuan perangnya sehingga pihak lain pun tidak dapat menerimanya. Tampakanya memang perang akan terus berlangsung sampai salah satu atau kedua-duanya merasa sudah kelelahan.
Awal tahun 1917, Jerman kembali untuk melaksanakan perang kapal selam tak terbatas dan berusaha memukul Inggris. Jerman yakin bahwa Amerika Serikat sudah terlalu terlambat untuk ikut serta dalam peperangan dan tidak akan berbuat lebih dari pada memprotes. Namun semua itu diluar dugaaan Jerman, pada bulan April 1917Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman, yang berarti Amerika Serikat masuk dalam kancah perang Dunia 1.
Bagi Jerman hal ini hanyalah merupakan masalah waktu, Rusia sebagaimana diharapkan telah terdepak dari perang dan mengadakan perjanjian damai (perjanjian Brest-litowsk) pada bulan maret 1918, sehingga pasukan Jerman dapat mengerahkan seluruh pasukannya ke arah barat. Namun ketika pasukan Jerman hendak menyerang Barat bulan Mei 1918, pada saat itupun kontingen tentara Amerika Serikat sudah berada di Eropa, yang dalam keadaan segar siap memyambut serangan pasukan Jerman tersebut. Dan seranagn pun terjadi namun Sekutu berhasil mendorong mundur pasukan Jerman diseluruh lini, sehingga sebelum memasuki wilayah Jerman, Jerman mengajukan permohonan damai (the Fourteen Points presiden Wilson) dan genjatan senjatapun disetujui dan mulai berlaku pada tanggal 11 November 1918 dan Jerman pun mengakui kekalahannya.
Maka dengan kekalahan Jerman tersebut, berakhir pulalah perang dunia 1 tersebut yang hampir 4 tahun itu dan menelan kira-kira 10 juta korban mati dan 2 kali lipat korban luka-luka (berat dan ringan). Dan tindakan selanjutnya mengenai perang dunia 1 ini dibahas dalam perjanjian-perjanjian yang salah satunya dalam perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919. Demikianlah uraian mengenai perang dunia 1 yang begitu dasyatnya dan meninggalkan luka yang dalam bagi negara-negar Eropa baik yang menang dan lebih-lebih bagi yang kalah.
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat di simpulkan bahwa perang dunia 1 ini terjadi bukan semata-mata karena satu faktor penyebab saja, melainkan merupakan suatu ledakan atau puncak dari semua permasalahan-permasalahan atau konflik yang terjadi diantara negara-negara Eropa pada saat itu. Dan konflik tersebut didukung dengan adanya persekutuan-persekutuan yang menyebabkan Konflik semakin merebak dan melibatkan banyak negara. Sehingga dengan adanya satu pemicu saja, maka otomatis semua akan ikut terbawa dan terseret kedalam suatu perang besar yang biasa disebut sebagai Perang Dunia I
Perang Dunia ini pun berlangsung hampir 4 tahun yakni dari tahun 1914-1918, dan tidak ada yang menyangka bahwa perang dunia ini akan begitu sangat mengerikan, namun perang yang dianggap sebagai perang untuk mengakhiri semua perang ini akhirnya terulang kembali beberapa tahun kemudian dengan terjadinya perang dunia II, sehingga dapat dikatakan bahwa sebenarnya sangat mudah sekali bagi suatu atau beberapa negara untuk membuat terjadinya suatu perang yang besar, apalagi di era Globalisasi seperti ini dengan dukungan teknologi yang begitu modern. Nah, mungkinkah Perang yang dikatakan sebagai perang Dunia I dan II akan memicu perang berikutnya dan berlanjut dengan terjadinya perang Dunia ke III ????. hanya waktulah yang bisa menjawabnya.

Referensi:
Siboro, Julius. (----). Panduan Belajar Mandiri sejarah Eropa Buku II (menjelang PD I-Pasca PD I).
Rangkuman materi perkuliahan Sejarah Eropa tgl 15&22 Mei 2009.

2 komentar:

  1. dalam per gaulan global semua bagian penting, shg tuk mengatasi ko filik semua perlu belajar saling menghargai dan saling melindungi jadi amanlah dunia ini dihuni

    BalasHapus








  2. Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!


    1"Dikejar-kejar hutang

    2"Selaluh kalah dalam bermain togel

    3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel


    4"Anda udah kem***-m*** tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat


    5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
    tapi tidak ada satupun yang berhasil..







    Solusi yang tepat jangan anda putus asah... KI JAYA WARSITO akan membantu
    anda semua dengan Angka ritual/GHOIB:
    butuh angka togel 2D ,4D, 6D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
    100% jebol
    Apabila ada waktu
    silahkan Hub: KI JAYA WARSITO DI NO: [[[085-342-064-735]]]


    ANGKA RITUAL: TOTO/MAGNUM 4D/5D/6D


    ANGKA RITUAL: HONGKONG 2D/3D/4D/



    ANGKA RITUAL; KUDA LARI 2D/3D/4D/



    ANGKA RITUAL; SINGAPUR 2D/3D/4D/



    ANGKA RITUAL; TAIWAN,THAILAND



    ANGKA RITUAL: SIDNEY 2D/3D/4D
    DAN PESUGIHAN TUYUL

    BalasHapus