Selasa, 05 Oktober 2010

POLITIK DALAM NEGERI MASA REVOLUSI INDONESIA

Oleh : elin Liani
Selasa, 5 Oktober 2010



Politik Dalam Negeri dari Masa Revolusi
Hingga Aksi Belanda Yang Pertama


• Kelahiran Republik yang Masih Muda
Layaknya negara-negara yang baru merdeka, suasana politik dalam negeri masih hangat. Mungkin tidak akan sama halnya dengan kelahiran negara yang kemerdekaannya diberikan oleh bangsa lain. Bahkan dalam beberapa negara persemakmuran dengan kemerdekaan yang diberikan, mereka nampak belum mandiri dan seolah tak ingin dan tak siap lepas dari pengaruh mereka.
Nampak berbeda dengan negara kita Indonesia. Dewasa ini, pertentangan tentang benarkah dua tokoh Revolusioner kita bukanlah sebagai pembawa proklamasi yang dicapai sekarang ini? Karena mereka justru menginginkan proklamasi dari pemberian Jepang? Dan pemuda-pemuda Indonesia saat itulah yang membawa perubahan revolusioner tersebut. Namun, tentu saja kita tidak dapat berfikir 100 % seperti itu, pasti ada pertimbangan lain menurut “golongan tua ” saat itu.
Kembali kepada pembicaraan awal yaitu mengenai isu politik dalam negeri yang turut menghangat seiring kelahiran dan pembentukan sistem dan struktur negara yang masih baru. Jika ditilik, politik pasca revolusi negara kita banyak mengalami konflik intern. Dahulu, musuh bersama adalah kita semua sepakat melawan penjajah. Di zaman pergerakan nasional, bagaimanapun berbedanya aliran-aliran dalam perkumpulan-perkumpulan atau organisasi-organisasi pemuda, partai-partai dan sebagainya tetap bisa meredam keegoan dengan satu tujuan yaitu mencapai kemerdekaan. Namun, pasca kemerdekaan justru musuh itu bisa dari kalangan bangsa sendiri. Konflik telah berubah menjadi konflik kepentingan.
Dibalik konflik intern dan labilnya kepemimpinan, tetaplah kekuatan eksekutif tak kan seimbang jika berdiri sendiri. Republik harus mempunyai kekuatan legislatif. Akhirnya dibentuklah Lembaga negara yang berfungsi sebagai badan legislatif yang dibentuk dengan nama KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) pada 22 Agustus 1945. Awalnya lembaga ini hanya sebagai lembaga penasehat saja, namun akhirnya bisa berubah dengan beberapa pertimbangan. Untuk mewadahi aspirasi politik di tingkat daerah dibentuklah KNI yang mencirikan masayarakat setempat (lokal), sedangkan Badan Pekerdja sebagai jembatan pengawasan anatara pusat dan daerah tersebut.
Setelah beberapa upaya membentuk sebuah negara mandiri, politik dalam negeri masih menghangat dengan konflik intern antar pendukung pro pemerintahan Soekarno-Hatta dan yang kontra. Tan Malaka yang disebut-sebut disini melakukan penentangan dan penolakan terhadap kepemimpinan Soekarno dan Hatta. Ia digambarkan melegalkan berbagai cara dengan maksud untuk meunumbangkan kekuasaan politik Soekarno dan Hatta dan berambisi menggantikan mereka dengan kepemimpinannya. Bahkan Mc Kahin menulis Tan Malaka pernah memalsukan tanda tangan Preseiden Soekarno untuk melegalkan propagandanya keliling Jawa dengan memproklamirkan dirinya sebagai pengganti Soekaro nantinya. Lain halnya, jika kita bandingkan dengan referensi lain yang pro dengan perjuangan Tan Malaka. Bahwa masih terdapat kesimpangsiuran tentang testamen palsu tersebut. Kecurigaan lain adalah testamen tersebut dibuat oleh kelompok pemuda pendukung kepemimpinan Tan Malaka sehingga merugikan Tan Malaka sendiri, seperti dinyatakan dalam Negara dan Revolusi Sosial dengan penulis Fahsin M. Fa’al.
Di era inilah, sistem multi-partai mulai diberlakukan. Tak lain untuk mewadahi banyaknya aspirasi politik yang heterogen. PNI saat itu muncul kembali sebagai kekuatan partai yang kuat yang mampu mengambil simpati berbagai golongan seperti golongan profesional Republik, pegawai negeri, petani tradisional dan lain-lain. Apalagi PNI mempunyai icon utama yaitu Soekarno, yang sejak dahulu mampu mengambil simpati rakyat dengan kharismanya. Sedangkan Partai Sosialis, Masjumi dan PKI tentu saja mewakili aliran dan ideologi masing-masing. Namun, akhirnya hal ini menjadi semacam “rebutan” partai politik dalam mengambil simpati dan suara rakyat.
Disamping itu, berbagai partai politik mempunyai semacam “tenaga militer” yang siap mendukung mereka dengan membantu kekuatan politik partai-partai tersebut. Diantaranya adalah organisasi militer tidak tetap yang semi otonom dan kuat, seperti Pesindo yang membantu Partai Sosialis, Hizbullah yang mendukung Masjumi dan juga ada Barisan Benteng, BPRI dan KRIS yang senantiasa siap menghadapi musuh bersama, Belanda. Disamping itu, terdapat berbagai gaya yang berbeda dalam manajemen dan pergerakannya.

• Pergolakan dalam Mencapai Revolusi
Berawal dari beredarnya buklet yang bertemakan Perdjuangan Kita yang dibuat oleh Sjahrir memberikan pengaruh yang besar dalam pemikiran politik Indonesia, terutama sekali dalam pemikiran para buruh yang pernah ikut dalam gerakan bawah tanah dan pemuda yang berpendidikan. Buklet tersebut menyerukan kepada para pemuda untuk bertindak dengan penuh tanggungjawab, berjuang dengan segenap jiwa revolusionernya, terutama menghindari kekerasan anti-asing dan anti-indo, dan mengerahkan kekuatan mereka ke arah pembentukan suatu pemerintahan yang demokratis, non-fasis dan non-feodalistis. Pernyataan Sjahrir dalam buklet tersebut seolah-olah ingin menunjukkan bahwa dia akan membawa bangsa Indonesia ini kepada pemerintahan yang lebih demokratis, serta secara tersirat mengatakan bahwa pemerintahan yang dipegang oleh Soekarno dan Hatta masih memiliki pewarisan nilai atau unsur dari penjajah yaitu sifat foedalistis. Sedangkan kata dari non-fasis itu menunjuk kepada arah pemikiran bentuk pemerintahan yang dinginkan oleh Tan Malaka. Dalam buklet tersebut seolah-olah Sjahrir ingin mengatakan bahawa dirinyalah yang pantas memimpin revolusi Indonesia pada saat itu.
Selain itu juga Sjahrir mengatakan bahwa orang Indonesia itu harus membedakan aspek bagian luar dari revolusi mereka, nasionalisme, dan aspek sosial yang merupakan bagian dalam. Menurut Sjahrir akan ada suatu bahaya besar jika dalam memusatkan aspek nasionalistis revolusi itu berdasarkan demokrasi, aspek sosial bagian dalam itu akan dilupakan. Adanya pewarisan feodal yang masih berakar kuat di Indonesia, penyerapan nasionalistis untuk menghilangkan aspek demokrasi internal akan menggiring ke arah fasisme adalah feodalisme dan supernasionalisme.
Aksi pembersihan yang dilakukan oleh Sjahrir ini disebabkan oleh kecurigaanya bahwa sekutu akan melakukan perundingan dan akhirnya mengakui suatu pemerintahn Indonesia jika bersih dari kolaborator Jepang. Maka dari itu Sjahrir gencar melakukan provokasi untuk membangun pemerintahan yang bersih dari orang-orang yang dulu pernah menjadi budak atau menjalin hubungan dengan Jepang untuk kepentinganya sendiri, Sjahrir menyebut mereka sebagai pengkhianat. Tapi sebenarnya yang ditakutkan oleh Sjahrir adalah terbentuknya pemerintahan yang bersifat fasis mengingat bahwa sebagian besar anggota kabinet dan yang tersebar luas dalam kantor pemerintahan Republik Indonesia pada waktu itu merupakan para kerabat Subardjo yang pernah melakukan kolabolator dengan Jepang yang memiliki pandangan fasis.
Adanya provokasi yang dilakukan oleh Sjahrir mengenai isu kolaborator ini juga secara tidak langsung memberikan interpretasi di sebagian mata rakyat Indonesia bahwa Soekarno dan Hatta juga adalah kolaborator. Hal ini tentu semakin memperlemah posisi Soekarno dan Hatta mengingat sebelumnya Tan Malaka juga mengeluarkan isu bahwa Soekarno dan Hatta berada dibawah kekuasaan Inggris dan jajahan Belanda di Jakarta.
Berbagai langkah pun mulai diambil oleh Tan Malaka untuk semakin memperlemah posisi Soekarno dan Hatta. Salah satunya adalah dengan memisahkan mereka berdua, hal ini dilakukan oleh Soekarni dimana pada tanggal 31 Oktober dia mendatangi Hatta dan mengatakan serta mengusulkan bahwa Tan Malaka-lah yang pantas mendampinginya dalam memimpin revolusi di Indonesia, namun usahanya ini gagal. Hatta menolak dengan kerasa usulan dari Soekarni ini. Sementara itu dampak dari provokasi yang dilakukan oleh Sjahrir mulai terlihat, dukungan besar terhadap Sjahrir banyak bersal dari unsur revolusioner yang paling dinamis yaitu para pemuda dan mahasiswa. Hal ini memunculkan suatu ide atau gagasan dari Tan Malaka yaitu untuk melakukan sebuah kerjasama, namun Sjahrir pun menolak hali ini. Penolakan ini dikarenakan akan adanya ketidakcocokan diantara Sjahrir dan Tan Malaka mengenai jalannya revolusi. Tan Malaka menginginkan agar semua barang milik rakyat yang berbau asing segera dirampas tanpa ganti rugi karena dengan cara itu Tan Malaka merasa bahwa perjuangan revolusioner akan memperoleh dukungan massa yang lebih besar. Sedangkan Sjahrir merasa bila cara ini dilakukan maka Amerika dan Inggris akan mendukung Belanda, serta menghancurkan Republik Indonesia.
Kegagalan strategi-strategi yang dilakukan oleh Tan Malaka ini membuat dia semakin bersikap radikal. Pada tanggal 09 November Tan Malaka beserta kerabat-kerabatnya mengunjungi Soekarno-Hatta untuk mendesak mereka agar mengundurkan diri. Satu hal yang disadari oleh Tan Malaka mengenai Sjahrir adalah terbatasnya ruang gerak yang akan dilakukan oleh Sjahrir dan para pemimpin lainnya karena mereka terikat kepada ketaatan akan status quo politik. Kelemahan dari Sjahrir sendiri adalah tidak dapatnya membedakan antara para kolaborator yang memang melakukan kerjasama untuk pencapaian kemerdekaan dengan para kolaborator yang melakukan kerjasama hanya untuk kepentingan pribadinya sendiri. Hal ini jelas membawa angin segar kepada Tan Malaka karena dengan keadaan ini memungkinkan Tan Malaka untuk memanfaatkan kedua kelompok itu, termasuk Soekarno dan Hatta.
Permasalahan yang semakin berat pun dihadapi oleh Sjahrir dan para pemimpin yang berada dalam pihaknya. Keadaan yang dilematis dihadapi oleh mereka, bagaimana mereka dapat terus mendukung Soekarno dan Hatta sambil memenuhi makin besarnya gerakan anti kolaborator yang menuntut agar Tan Malaka jangan sampai berkuasa. Penyelesaiannya diumumkan oleh Badan Pekerja pada tanggal 11 November dan nyatanya memang sesuai dengan tujuan Subadio-Mangunsarkoro-Soekarni yang telah dicetuskan sebelumnya. Caranya yaitu menginginkan adanya suatu perubahan dasar dalam sistem pemerintahan republik Indonesia, misalnya kabinet bertanggungjawab kepada Parlemen (KNIP), pada saat terjadi sidang antar KNIP Badan Pekerja akan bertindak sebagai wakil parlemen dan kabinet bertanggungjawab padanya. Soekarno dengan cepat menangkap kenyataan situasi politik ini dan dengan segera menyetujui usulan tersebut. Soekarno mengajukan Sjahrir sebagai Perdana Mentri dan Sjahrir menerima jabatan ini dengan syarat dia mempunyai kebebasan untuk memilih anggota kabinetnya. Tanggal 14 November Sjahrir membentuk kabinet barunya yang sebagian besar anggotanya merupakan para pengikutnya dan para pejabat non-politikus. Pembentukan kabinet baru ini tentunya memberikan luka kepada anggota kabinet yang dibentuk oleh Soekarno. Sebagian besar yang terkena dampak dari aksi pembersihan kolaboratornya Sjahrir adalah para pejabat dari PNI dan Masjumi. PNI pun melakukan serangan balasan terhadap serangan Sjahrir dengan cara mengerahkan orang-orang yang mendukung partainya untuk menolak kebijakan-kebijakan Sjahrir. Selain para pejabat kaum militer pun merasa bahwa mereka menjadi sasaran serangan Sjahrir karena pendidikan militer mereka banyak diperoleh dari pelatihan orang-orang Jepang.
Serangan balasan dan kritikan yang pedas terhadap kabinet Sjahrir semakin besar. Oposisi terhadap pemerintahan pun semakin besar pula karena adanya koalisi dari para pejabat kabinet yang dibubarkan dengan kelompok Tan Malaka. Melihat kondisi yang semakin parah pada tanggal 19 November Sjahrifudin mengumumkan bahwa kabinet itu memutuskan untuk mengadakan sidang KNIP. Sidang dilakukan dari tanggal 25-27 November dan hasilnya adalah Sjahrir dan kabinetnya memperoleh suara kepercayaan terbanyak dan dalam sidang itu setuju bahwa kabinet bertanggungjawab kepada KNIP dan Badan Pekerja sebagai perwakilannya.
Keanggotaan Badan Pekerja mulai diperluas oleh KNIP dimana yang tadinya berjumlah 15 orang menjadi 25 orang. Secara umum KNIP menuntut agar pemuda pedjuang, petani dan buruh kota diberi suatu perwakilan luas dalam Badan Pekerja dan gagasan ini lalu dilaksanakan. Afilasi politik dari 25 orang kenggotaan Badan Pekerja adalah PNI 10 anggota, Partai Sosialis 5, Masjumi 4, Partai Kristen 1, Pemuda Puteri Indonesia (PPI) 1 dan non partai 4.
Dikuasainya kabinet oleh kelompok Sjahrir dan dukungan dari mayoritas anggota KNIP dan Badan Pekerja semakin mempersulit posisi Tan Malaka sebagai kaum oposisi. Kondisi ini semakin diperparah karena pada bulan Januari 1946 akan dilaksanakan pemilihan umum, yang akan mempertegas kekuasaan mereka dan hampir pasti akan menunjukkan dukungan massa yang melimpah terhadap Soekarno. Untuk membina organisasi oposisinya Tan Malaka berpegang pada tiga sumber dukungan yaitu:
• Pertama, Martabatnya sendiri dan daya tarik program yang dicetuskannya.
• Kedua, Perasaan anti Sjahrir yang juga dikalangan banyak politikus dan perwira militer yang berkerjasama dengan Jepang, termasuk para kabinet yang dibubarkan dan para pemimpin militer yang pernah bekerja dibawah Jepang.
• Ketiga, gelombang pasang nasionalisme yang menyebabkan banyak orang tidak mudah menyetujui sikap perundingan dalam bentuk apapun saja dengan Belanda, selama pasukan mereka masih bercokol dibumi Indonesia, lebih-lebih jika pasukan mereka terus bertambah.
Melalui kekuatan-kekuatan diatas Tan Malaka beserta wakilnya berusaha membentuk suatu organisasi yang besar untuk menyaingi dan akhirnya mengganti pemerintahan yang ada sebagai pemimpin revolusi Indonesia. Mereka bergerak melalui gerakan massa yang disebut Persatoean Perdjuangan. Tidak lama kemudian organisasi ini melakukan suatu rapat di Purwekerto pada tanggal 4 dan 5 Januari 1946. Dalam perundingan ini Tan Malaka menyerukan pemantapan solidaritas politik monolitik selama perjuangan kemerdekaan, dihapuskannya perpecahan dalam bidang politik dan menuntut agar semua perundingan yang baru dimulai dengan Belanda dibatalkan serta semua milik asing direbut.
Perkembangan Persatoean Perdjuangan semakin pesat selama sebulan mereka berhasil merangkul 141 oraganisasi termasuk semua partai politik dan organisasi militer. Dukungan yang besar mengalir pula dari Jenderal Sudirman, panglima TRI, Partai Sosialis, dan Pesindo bahkan Badan Pekerja sendiri menyetujui sikap Persatoean Perdjuangan ini dan menganjurkan anggotanya untuk masuk organisasi ini. Pada bulan Febuari tujuan sebenarnya dari organisasi ini mulai nampak, orang-orang yang memahami kondisi ini mulai keluar dari organisasi ini. Tujuannya semakin jelas bahwa tujuan jangka pendek pemimpin tertinggi organisasi ini adalah menjatuhkan kabinet Sjahrir partai sosial dan pesindo keluar dari organisasi ini.
Mulai dari resolusi kongres PNI pada tanggal 29-31 Januari 1946 dan kabinet ditingkatkan sesuai dengan apa yang mereka anggap benar-benar merupakan keseimbangan antara kekuatan-kekuatan politik yang ada. Pada tanggal 26 Febuari Badan Pekerja mengundurkan diri namun KNIP tidak menyetujuinya. Karena tidak dapat mengubah susunan KNIP dan Badan Pekerja, para pemimpin Persatoean Perdjuangan menekankan tuntutan utama mereka agar kabinet Sjahrir dibubarkan dan diganti dengan suatu kabinet berdasarkan pilihan dan bersifat nasional yang dapat mereka kuasai. Tekanan yang dilakukan oleh Persatoean Perdjuangan mendapatkan dukungan luas dan diterima banyak orang, tentu hal ini tidak dapat diabaikan begitu saja oleh KNIP dan Soekarno. Pada tanggal 28 Febuari Sjahrir melakukan tindakan yang mengejutkan para pemimpin Persatoean Perdjuangan, dia mengundurkan diri sebagai Perdana Mentri kepada Soekarno. Tan Malaka dan para pemimpin Persatoean Pedjuang lainnya seolah-olah telah menang dan berhasil menggulingkan kabinet Sjahrir. Akhirnya Soekarno menyarankan agar dibuat kabinet baru, dari sini terlihat lemahnya anggota koalisi Persatoean Perdjuangan, karena Persatoean Perdjuangan ini terdiri dari berbgai partai dengan aliran yang berbeda-beda membuat terjadi ketidakcocokan diantara mereka. Sebenarnya banyaknya partai yang berkoalisi dengan Persatuan Perdjuangan ini tidak semerta-merta menginginkan kabinet yang dibentuk oleh Tan Malaka berserta kelompoknya ternasuk didalamnya adalah Jenderal Sudirman.
Mandat pembentukan kabinet yang diberikan oleh Soekarno kepada Persatoean Perdjuangan ternyata tidak dapat terlaksana, akhirnya dengan bebas Soekarno dapat meminta Sjahrir untuk membentuk kabinet baru. KNIP yang pada waktu itu sedang bersidang menyetujui tindakan yang dilakukan oleh Soekarno. Pada pembentukan kabinet yang baru ini unsur kelompok Sjahrir masih mendominasi dan KNIP memberikan mandat legislatif yang jelas kepada kabinet. Dengan ini KNIP tidak meninggalkan Badan Pekerja dan hasilnya sebagai badan legislatif kabinet punya kedudukan yang kira-kira sama dengan Badan Pekerja. Mandat tersebut meliputi:
• Mengadakan perundingan dengan para penguasa Belanda atas dasar pengakuan kedaulatan Republik Indonesia.
• Menyiapkan pembela bagi Republik Indonesia.
• Menyusun suatu dasar demokratis untuk pemerintah pusat dan pemerintah tingkat propinsi.
• Menyelenggarakan pengadaan produksi secara maksimum dan membagi barang-barang secara adil.
• Menjalankan perkebunan dan industri-industri penting dangan pengawasan pemerintah.
Para pemimpin Persatoean Perdjuangan dan kaum oposisi lainnya merasa tidak puas dengan kabinet baru ini beserta programnya dan mempertegas keinginan mereka untuk mengambil alih semuanya. Mereka segera melakukan rapat besar di Madiun, pemerintah pun menanggapi tantangan ini, dimana pada tanggal 17 Maret pasukan pemerintah di Madiun menangkap dan mempenjarakan Tan Malaka, Abikusno Tjokrosujoso, Chairul Saleh, Sukarni, Suprapto, Muhammad Yamin dan Wondoamiseno. Tokoh-tokoh tersebut merupakan para pemimpin Persatoean Perdjuangan, oleh sebab itu Persatoean Perdjuangan di Jawa mengalami kemunduran tapi masih dapat berkembang di daerah Sumatra.
Saat ini, Revolusi Sosial merambat ke wilayah pantai Sumatra Barat ( Tapanuli dan Minangkabau ). Namun bentrokan-bentrokan social di sana lebih sedikit-manifestasinya lebih moderat. Sebab utamanya adalah karena digantinya sejumlah kepala desa. Begitupun di Jawa, banyak para pemimpin yang kehilangan kekuasaannya karena revolusi social tersebut. Di daerah Sumatera Timur pun, banyak para pemimpin yang menggabungkan diri dengan sesamanya, membentuk suatu persatuan bersenjata yang besar dengan tujuan yang sama. Mereka menghimpun kekuatan besar, dan segera menyerang Republik setempat dan mendirikan PP sendiri dan melakukan suatu perubahan. Sama hal nya dengan apa yang terjadi di Sumatra Barat, dan Jawa.
Terdengar suatu kabar bahwa pada tanggal 23 Maret 1946 diadakan suatu rapat besar yang dihadiri oleh wakil dari 34 organisasi politik, militer, termasuk TRI. Mereka menegaskan bahwa membela integritas negara melawan tipu muslihat dari luar. Banyak pula di antara mereka yang meolak kebijakan Sjahrir dalam perundingan dengan Belanda. Mereka takut kemerdekaan Indonesia terancam. Pemerintah merespon dengan cepat, Amir Sarifudin membentuk suatu tim khusus yang bertujuan untuk menegakan kembali kekuasaan Gubernur setempat yang telah hilang akibat Revolusi Sosial tersebut. Mereka bergerak ke Medan dan Bukit Tinggi sebagai Ibu Kota Keresidenan di sana. Tujuan mereka pun berhasil, kekuasaan para Gubernur dapat kembali walaupun tidak secara absolute, namun mereka sudah mulai dapat mengembalikan kepercayaan rakyat di sana.
Dengan tujuan memperkuat kekuasaan Republik di Sumatera, Amir Sjarifudin mengorganisir KNI Sumatera. Dalam rapat KNI yang pertama, Amir menegaskan untuk memerintahkan membentik suatu system komunikasi dan jaringan kerja KNI Sumatera seperti apa yang telah ada di Jawa. KNI di Sumatera tersebut tetap patuh pada KNIP yang ada di Jawa. Walaupun Sumatera masih sangat otonom, namun misi Amir berhasil. Ia berhasil membuat Sumatera lebih dekat padfa Republik di bandingkan sebelumnya, dan hal ini sangatlah penting di dalam masa genting seperti itu untuk menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia yang baru saja lahir.
Sementara tiu, walaupun banyak kehilangan para pemmpin PP, namun PP di Jawa tetap kuat. Hal ini dikarenakan adanya semangat kesatuan yang kuat, dimana cabinet diwajibkan kompak untuk memperkuat kedaulatan Bangsa pada masa itu. Namun pihak yag kontrab dengan kebijakan pemerintah tetap bergerak, seperti PP yang dipimpin oleh Tan Malaka yang menuntutrasionalisasi Industri dan perkebunan-perkebunan. Bahkan tuntutan tersebut sudah mulai merakyat dan meluas, tuntutan mereka harus dipenuhi oleh pemerintah walaupun hanya sebagian. Mereka terus memberikan dukungan politik terhadap pihak yang menginginkan turun nya kekuasaan politik pemerintah. Hal ini memang dapat dilihat di dua sisi, di satu sisi PP tersebut menginginkan kesejahteraan rakyat lebih dipentingkan, namun apabila kita lihat lebih mendalam, PP tersebut lebih menggunakan alasan ini untuk mendapatkan du7kungan rakyat sehingga mereka bisa melemahkan kekuatan pemerintah dan mengambil kekuasaan. Dan di dalam masa yang genting seperti itu, saya kira sangat tidak panta sebuah PP melakukam maneuver politik seperti itu. Pemerintah mengambil jalan tengah dengan mendirikan suatu koalisi politik baru, yaitu Konsentrasi Nasional. Dengan begitu, kekuatan PP yang kontra dengan pemerintahpun melemah dukungannya dan tidak dapat berbicara banyak di parlemen. Namun kekuatan mereka tetap patut di waspadai, karena PP tersebut mendapatkab dukungan dari PNI, penikut Tan Malaka, bahkan dari beberapa petinggi TRI dan beberapa organisasi bersenjata. Dengan alasan tersendiri, mereka melakukan kampanye untuk menggulingkan Kabinet yang di pimpin Sjahrir. Sjahrir dan Amir Sjarifudin pun melakukan manuver dengan cara meyakinkan kepercayaan para pasukan tidak tetap, dan memasukan merka padapasukan tetap dan membrikan pangkat yang tinggi para pemimpinnya. Selain itu, mereka membentuk suatu divisi angkatan bersenjata yang baru dengan maksud adanya suatu angkatan bersenjata yang bersih dari pengaruh kampanye tersebut agar dapat menguatkan posisi mereka di cabinet.
Pada 28 April, PNI di Surakarta bersatu dengan PP dan orang-orang yang kontra dengan pemerintah menggulingkan kekuasaan politik pemerintah di Surakarta. Sukarno pun mengumumkan bahwa Surakarta dalam keadaan perang. Dan hari berikutnya diperluas hingga seluruh Jawa dan Madura. Namun di dalam pemerintahan pun terdapat banyak perpecahan, dan orang-orang di dalam pemerintahanpun mengerti bahwa sebentar lagi akan terjadi perebutan kekuasaan dalam beberapa versi.
Dan itu benar, Sjahrir pun diculik oleh orang-orang yang tak dikenal. Rapat daruratpun diadakan, mengantikan kekuasaan Sahrir dan melimpahkannya kepada Presiden Sukarno, dan cabinet bertanggung jawab kepada Presiden. Walaupun pada awalnya PP yang kontra dengan pemerintah hanya menginginkan menggulingkan Sjahrir, namun mereka memutuskan untuk bertidak lebih jauh dan merebut kekuasaan dari tangah Sukarno. Dan di Jogjakarta, kedua belah pihak melakukan pertemuan dan membahas secara bersam keinginan mereka. PP menginginkan cabinet Sjahrir diganti oleh Dewan Politik Tertinggi yang di ketuai Tan Malaka, dan Sukarno menyerahkan kekuasaan pada Jendral Sudirman, Namun Sudirman sendiri pada saat seperti ini masih belum memperlihatkan kedekatannya dengan siap, baik pada pemerintah atau pada Tan Malaka.
Para pemimpin PP menginginkan perebutan kekuasaan secepatnya dengan kudeta tiba-tiba. Namun keinginan ini dilemahkan dengan adanya musuh bersama, yaitu Belanda, sehingga para petinggi Militer tidak menginginkan adanya suatu perang saudara. Akhirnya Sukarno membujuk Sudirman untuk membelanya dan mendukung cabinet Sjahrir, Sudirman pun bersedia namun ia meminta agar posisinya yang sudah kuat lebih diperkuat lagi dengan beberapa alasan. Setelah itu pemerintah membubarkan PP yang kontra dengan pemerintah dan menangkap para pemimpinnya. Keseimbangan Republik pun kembali dapat dijaga.
Hanya, pada masa-masa itu, Mayor Jendral Sudarsono membebaskan para petinggi PP yang telah di tangkap sebelumnya. Sudirman memerintahkan satu unit TRI untuk membebaskan dua belas pemimpin PP yang sebelumnya telah di tangkap dan di penjara tanpa peradilan oleh pemerintah. Dan setelah ke dua belas pemimpi itu di bebaskan, maka sebenarnya kekuatan PP kembali kuat, dan mereka pun kembali merencanakan suatu gerakan untuk melemahkan pemerintah. Segera, Sjahrir bersama dua rekan nya di culik dan menghilang. Kuat dugaan bahwa aksi penculikan di dalangi oleh Tan Malak dkk yang memang berniat menggulingkan Sjahrir dari kebinet karena tidak sepaham dengan keputusunnya.
Segera rapat di adakan pemerintah dengan hasilnya untuk sementara seluruh perintah berada di Tangan Presiden Soekarno dan seluruh instansi bertanggung jawab langsung kepadanya. Meskipun kebanyakan pada pendukung PP hanya ingin menggulingkan Sjahrir, namun merekapun menginginkan kekuasan sepenuhnya, dalam arti ingin menggullingkan Soekarno dan menggantinya dengan calon mereka, yaitu Sudirman. Dan mereka pun menuntut pembubaran cabinet Sjahrir dan menggantinya dengan “ Dewan Politik Tertinggi “ yang akan di kepalai oleh Tan Malaka. Mendengar kabar ini, Soekarno langsung memanggil Sudirman dan berbicara langgsung dengan nya terkait masalah ini. Soekarno kembali membujuk Sudirman agar tetap setia padanya dan mendukung Kabinet yang di bentuknya. Segera setelah itu Sudirman pun setuju pada semua usulan Soekarno, dengan satu syarat. Sudirman menginginkan posisinya di perkuat, walaupun sebenarnya posisi nya telah sangat kuat. Dan oleh itu, gerakan yang di rencanakan ole Tan Malaka pun gagal, dikarenakan Sudirman telah membelot kembali pada Soekarno dan menyatakan kesetiaannya.



• Perjanjian Linggajati
Pada akhir bulan November orang Inggris mengirimkan surat kepada Belanda, bahwa pasukan Inggris akan mulai ditarik mundur dan mendesak Belanda untuk mengadakan suatu persetujuan dengan Republik. Desakan ini didukung oleh unsur-unsur progresif Belanda yang bersedia membuat kontrak-kontrak nyata yang sesuai dengan segi pandangan republik ini, memberika kemungkinan kepada komisi Jendral Belanda di Indonesia, yang diketuai oleh Willem Schermerhon, pemimpin partai buruh Nederland, merintis apa yang dipertimbangkan sebagai suatu penyelesaian akhir antara negeri Belanda dengan republik. Yang dikenal sebagai “perjanjian Linggarjati”, penyelesaian ini menetapkan prinsip-prinsip persetujuan yang luas dengan perincian pelaksanaan khususyang akan dikerjakan sedikit demi sedikit.
Charles Wolf Jr. Telah berhasil meru,uskan ketetapan-ketetapan persetujuan Linggar jati secar singkat sebagai berikut :
1. Pemerintah Belanda mengakui kekuasaan de Facto Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
2. Pemerintah Indonesia dan Belanda bersama-sama akan membentuk suatu negara demokrasi federal yang berdaulat, yaitu Republik Indonesia Serikat, terdiri dari tiga negara bagian, yaitu: Republik Indonesia (meliputi Jawa dan Sumatra), negara bagian Kelimantan, dan negara Indonesia Timur (meliputi semua wilayah Indonesia lainnya, yaitu wilayah-wilayah yang dulu termasuk dalam Negara Hindia Timur Belanda, terbentang dari Jawa Timur sampai dengan Kalimantan Timur dan Kalimantan tenggara).
3. Pemerintah Indonesia dan belanda akan bekerja sama membentuk suatu Uni Indonesia-Belanda, terdiri dari Negeri belanda (meliputi Negeri belanda, Suriname, Curacao), dan Republik Indonesia Serikat. Uni itu akan diketuai oleh Ratu Belanda.
4. Uni Indonesia-Belanda dan republik Indonesia Serikat akan dibentuk sebelum tanggal 1 Januari 1949 dan Uni tersebut akan menentukan sendiri badan-badan perwakilannya untuk mengatuir masalah-masalah kepentingan bersama dinegara-negara anggota, terutama masalah luar negeri, pertahanaan serta kebijakan keuangan dan ekonomi tertentu.
5. Akhirnya perjanjian ini menjamin bahwa kedua belah pihak akan mengurangi kekuatan pasukan masing-masing dan wilayah Indonesia, tetapi secepatnya dan konsisten dengan manjaga hukum dan ketertiban , serta menjamin kedaulatan Republik atas semua tuntutan bangsa-bangsa asing untuk memperoleh ganti rugi dan mengelola hak-hak serta milik-milik mereka didalam wilayah-wilayah Republik.
Wolf mencatat bahwa “menurut persetujuan itu, Republik Indonesia Serikat akan merupakan negara demokratis yang berdaulat dan menjadi sekutu sederajat dengan kerajaan Belanda, bukan sebagai sekutu negeri Belanda di dalam kerajaan itu seperti usul Belanda”. Wolf mengamati bahwa “dari sudut pandang politik murni, agaknya Negeri belanda harus membuat kontrak-kontrak yang lebih besar lagi”. Bagaimnapun juga persetujuan tersebut melindungi modal-modal besar dibidang ekonomi yang ditanam negeri Belandadi Hindia dan meliputi beberapa perlengkapan politik yang tampaknya penting bagi Belnada, misalnya paling tidak masih membuat Indonesia secar simbolis berada dibawah mahkota Belnada (hanyadengan menjadikanya sebagai sekutu derajat dalam Uni Indonesia-Belanda), dan mmebuat organisasi Indonesia tetap merupakan federasi, dengan republik itu sebagai suatu unsur pokokdari paling tidak tiga negara bagian, dan setiap teritorial punya hak bila ingin “memutuskan secara demokratis” dengan negeri belnada dan tidak membentuk hubungan tersebut bersama-sama dengan negara Indonesia Serikat.
Menurut Wolf, persetujuan itu mempunyai dua kelemahan poko, persetujuantersebut mnginginkan kerja sama antara negeri Belanda dan Republik kearah pembentukan Republik Indonesia Serikat dan Uni Indonesia Belanda, kerja sama dalam menguasai kekuatan-kekuatan militer dala mengarur-ngatur masalah-masalah ekonomi. Intinya adalah kerjasama antar kedua belah pihak, dan bila kerja sama ini tidak berkembang, hampir semua keputusan persetujuan itu tidak dapat dilaksanakan. Sayangnya, seperti yang disebutkan Wolf, “masih ada banyak unsur kuat pada kedua belah pihak yang belum siap untuk kerjasama semacam itu, terutama karen akeduanya kurang yakin apakah pihak yang lain itu jujur dan dapat dipercaya”. Persoalan kedu, persetujuan itu menetapkan suatu federasi republik Indonesia Serikat yang akan terdiri dari tiga negara bagian yang semi otonom, yaitu negara Indonesia Timur, kalimantan, dan republik itu sendiri.
Secara tertulis itu menunjukan persamaan wilayah yang tidak bisa, dan tidak akan sama secara ekonomis, politik maupun kebudayaan. Meskipun segera jelas bahwa keputusan-keputusan yang termaktub dalam persetujuan itu dapat menimbulkan konflik interpretasi, banyak orang merasa bahwa hal ini mungkin akan dapat diselesaikan secara damai karena keputusan itu bersifat sementara, yaitu bahwa kedua negara “untuk sementara waktu akan menyelesaikan setiap masalah yang mungkintimbul dari persetujuan ini”.
Adalah penting intuk dicatat bahwa pemerintah belanda secara de Facto mengakui kekuasaan republik Indonesia atas jawa, Madura dan Sumatra, disetujui oleh komisi Jendral belanda, tanpa dihadiri anggotanya yang keempat, yaitu dr. Hubertus Van Mook, letnan Gubernur NEI. Mungkin keduanya tidak menyetujui keputusan-keputusan tersebut.
Meskipun persetujuan linggarjati menginginkan pembentukan suatu sisitem federasi, dan jelas ditentukan bahwa ini akan merupakan hasil kerjasama antara Belanda dan Republik. Van Mook mengadakan tindakan sepihak untuk menciptakan suatu sistem federasi yangs sesuai dengan garis-garis yang cocok dengan dirinya. Van Mook mengadakan suatukonferensi pada tanggal 18 Desember 1946 di denpasar, Bali. Umtuk memulai satu pembentukan sistem dengan membangaun suatu negara bagian yang menjadi unsur utama, yaitu republik Indonesia Timur. Dan negara bagian ini secara efektif akan dikontrol dari Batavia oleh pemikiran sepunuhnya dianggap sebagai boneka-boneka. Sehingga banyak orang indonesia, terutama pendukung nasjumi, PNI dan Tan Malaka mempermasalahkan sejumlah pasal pada pasal VI-VIII, dan XVI
Yang menentang benteng republik dan berdiri dibelakang kebijakan Linggarjati pemerintah adalah sayap kiri, suatu koalisi terdiri partai sosialis, partai buruh , Pesindo, PKI. Dan diduga desember adalah masuiknya partai-partai tersebut masuk kedalam KNIP. Jadi, ketetapan Presiden tanggal 29 Desember, untuk menaikan keanggotaan KNIP denagn 250 persen, oleh para pemimpin Benteng Republik ditafsirkan sebagai suatu cara untuk menjamin retifikasi Linggajati.
Ketetapan tersebut menghendaki agar ekanggotaan KNIP ditingkatkan dari 200 menjadi 514 orang, 93 orang mewakili partai-partai politik, 40 mewakili petani, 40 mewakili buruh, 78 untuk wilayah-wilayah luar Jawa dan Madura, dan lima orang wakil minorotas etnis, 121 anggota selebihnya dipilih aras dasar kedudukan sosialnya secara umum atau sebagai wakil dari parati-partai kecil dan organisasi bersenjata yang tidak tetap.
Jika dalam KNIP lama, PNI mempunyai 45 kursi dari 200 kursi yang ada, atau 22,5 persen, dalam KNIP yang baru menurut proyeksi keputusan Presiden, PNI mempunyai jumlah yang sama dari 514 kursi yang bakal ada atau hanya 8,8 persen. Sehingga para pemimpin PNI tidak puas terhadap keputusan itu. Masjumi pun demikian, meskipun meningkat dari jumlah anggota KNIP yang lama dari 35 menjadi 60 kursi, namun ini tidak sesuai dengan penaikan jumlah anggota KNIP yang banyak. Benteng Republik pun, memprotes hasil keanggotaan KNIP, walaupun jumlah anggotanya mereka pun naik dari 80 menjadi 129, semua ketidak setujuan mereka beralasan karena parati-partai sayap kiri mendapatkan jumlah kursi sebanyak 105 kursi.
Pada tanggal 6 Januari 1947, Badan pekerja menyelenggarkan rapat atas ketetapan presiden tersebut, para anggota PNI dan Masjumi jelas sekali menentang ketetapan etrsebut, dan tanggal 17 Januari kabinet mengumumkan bahwa ketetapan presiden tidak bisa dipaksakan jika tanpa persetujuan badan pekerja. Memang ketetapan ini menimbulkan sikap presiden yang sewenang-wenang karena keputusan ini tidak dibicarakan terlebih dahulu dengan dewan perwakilan, ada interim, KNIP, dan Badan pekerja. Sehingga dalam dalam sidang badan Pekerja di Malang, terjadi percekcokan antara Badan Pekerja dengan Soekarno, lalu moh, Hatta pun ikut menyampaikan pidato singkat dan mengancam, bila KNIP tidak mendukung keputusan presiden Soekarno, maka ia sendiri akan mengundurkan diri dan jalan keluarnya adalah KNIP dibubarkan. Dan mau tidak mau maka badan pekerja menjadi pendukung atas ketetapan tersebut.
Akhirnay apad tanggal 2 Maret 1947, orang-orang pilihan baru disumpah sebagai anggota KNIP. Badan Pekerja lama digantikan dan dan diadakan pemilihan anggota Badan Pekrja yang baru oleh KNIP baru pula. sehingga dengan demikian maka kabinet meretifikasi perjanjian Linggajati , yangs ecara resmi ditandatangani pada tanggal 25 Maret.
Namun ternyata setelah penandatanganan perjanbjian tersebut, sebenarnya diantara kedua belah pihak terjadi perbedaan penafsiran mengenai bentuk Kerjasama dan konsep Federasi itu sendiri. Karenaya disuatu sisi, Belanda menganggap bahwa Belanda menduga bahwa kerjasama denga republik itu adalahj arti kelanjutan kepemimpinna Belanda dan tanggung jawab tunggal sebelum ada RIS. Sedangkan republik sendiri beranggapan bahwa tanggung jawab bersama arti itu mengandung tanggung jawab bersamadan saling berkonsultasidalam mendirikan federasi.
Masalah ketidaksetujuan antara Belanda dan indonesia tidak hanya ada tapi berlangsung begitu cepat, tuntutan-tuntutan dan serangan-serangan kekerasan terhadap persetujuan itu meningkat. Pada tanggal 27 Mei 1947, perwakilan pemerintaha Belanda di Indonesia , menmyerahkan suatu Kultimatum yang berisi sebagai pilihan antara kapitulasi Belanda atau Perang mati-matian. Ultimatum ini mengharapkan kedaulatan Belanda secar de Jure atas Indonsia hingga tanggal 1 Januari 1949. Dan sebelum tanggal itu, Indonesia akan diperintah oleh wakil mahkota Belanda. Sehingga akan dibentuk pemerintaha darurat Indonesia dan akan dibentuk suatu pasukan darurat pula yang terdiri dari pasukan Indonesia dan Belanda. Jadi, secara kategori, Belanda menolak memenuhi ketentuan. Persetujuan Linggajati yang berubahubah itu, dan Van Mook menjelaskan jika tidak menyetujui ultimatum itu dapatberarti Perang.
Pada tanggal 8 Juni, Sjahrir menerima Prinsip pemerintahan Belanda tersebut dan menyetujui “kedudukan khusus” perwakilan tahta Belanda secara de jure selama pemerintahan darurat tersebut. Namun keputusan Sjahrir tersebut ditentang oleh pemimpin tingkat tinggi sayap kiri seprti Abdulmadjid, Sjarifudin, Tan Ling Djie, Wikana dll. Dan hampir semua partai besar menarik dukungan terhadap Sjahrir kecuali Masjumi. Namun dikarenakan semua partai sosialis serta anggota partai Masjumi pun menentang keras konsensi-konsensi yang dibuat Sjahrir, maka pada tanggal 27 Juni 1947 Sjhrir menyatakan mengundurkan diri kepada Soekarno.
Dan ternyata setelah 19 jam pengunduran Sjahrir dari kursi perdana Menteri, terjadi kekacauan di jakarta dan di Yogyakarta, dan hal itu sangat dirasakan oleh pemimpin sayap kiri, maka mereka mengubah kedudukan dan menyetujui konsesi-konsesi Sjahrir dan memintanya agar kembali memegang jabatan perdana menteri, Soekarno pun ikut mendesak Sjahrir, namun hal itu ditolak Sjahrir. Melihat situasi yang semakin gawat maka Soekarno mengumumkan keadaan gawat, dan pada hari berikutnya Badan Pekerja meratifikasi ketetapan dan ini dijadikan undang-undang, dan ia meminta para anggota kabinet Sjahrir tetap bertugas dan membentuk kabinet baru dan ia mengambil alih tugas perundingan-perundingan dengan Belanda.
Pada tanggal 30 Juni, Soekarno menyerukan untuk membentuk suatu Koalisi dari keempat partai besar yakni: Masjumi, PNI, Sosialis dan Buruh, sehingga darisana terbentuklah kabinet Sjarifudin pada tanggal 3 Juli yangmerupakan pecahan Masjumi, dan PSII.
Meskipun kontrak-kontrak kepada tuntutan-tuntutan Belanda oleh akbinet Sjarifudin dilanjutkan lebih jauh daripada yang dilakukan oelh Sjahrir dan Soekarno, Namun Belanda tidak merasa puas. Mereka terus menuntut untuk berkuasadan berusaha menguasai pasukan etntara yang bertugas didalam negeri, Sjarifudin berusaha menentang dan terus menolak mengabulkan tuntutan-tuntutan tersebut dan berusaha bertahan, sehingga Van Mook mengusulkan kepada perdana menteri belanda Beel, untuk memulai melakukan serangan besar-besaran untuk menghancurkan Republik Indonesia, sehingga besoknya datanglah pasukan udara yang menyebarkedaratan sekitar Jawa dan Sumatra. Sehingga dari sanalah awal Belanda menggunakan kekuatan Militer untuk menghancurkan Republik Indonesia yang kita kenal sebagai Agresi Militer Belanda yang pertama.
Oleh : Elin liani
Selasa, 5 Oktober2010

PERANG DUNIA 1

1. Kondisi Sosial, Ekonomi serta Politik Negara-Negara di Eropa (Abad Ke-19).
Menurut Easton (1966:698) dalam Modul sejarah Eropa Julius Siboro bahwa Eropa menjelang meletusnya perang dunia 1 merupakan tumpukan negara-negara kebangsaan yang memiliki kekuasaan penuh. Negara-negara tersebut muncul pada saat yang berbeda, dan juga dengan latar belakang yang berbeda pula. tetapi semuanya berkembang dengan perasaan nasionalistik yang terus meningkat.
Sebagai akibat merebaknya paham liberalisme di Eropa pada abad ke-19, bukan hanya nasionalisme atau paham kebangsaan saja yang muncul tetapi liberalisme telah masuk kedalam segala aspek kehidupan di Eropa, seperti: liberalisme dibidang ekonomi yang memunculkan kapitalisme dan perdagangan bebas yang akhirnya akan melahirkan imperialisme modern, liberalisme dibidang agama yang melahirkan sekulerisme, dan liberalisme dibidang Pers.
Eropa pun semakin maju dengan lahirnya revolusi Industri pertama di Inggris dan kemudian disusul oleh Jerman dan negara-negara Eropa lainnya, namun sebenarnya disinilah cikal bakal permasalahan yang nantinya akan menyeret negara-negara Eropa tersebut masuk kedalam kancah Perang yang sangat mengerikan. Revolusi Industri yang terjadi, mengharuskan negara-negara tersebut melakukan imperialisme ke belahan negara lain seperti Afrika, Asia dan Amerika untuk mendapatkan bahan-bahan mentah sebagai komoditi Industri mereka. Nah, disinilah awal timbulnya persaingan negara-negara Eropa untuk mendapatkan wilayah jajahan sehingga dimulailah pertarungan diantara negara-negara tersebut yang puncaknya adalah Perang Dunia 1.
2. Akar Permasalahan Perang Dunia 1.
Seperti yang telah dijelaskan, bahwasanya situasi atau fenomena Eropa pada abad ke-19 sangat erat kaitannya dengan akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia 1. Karena, persaingan Industri serta persaingan mendapatkan wilayah jajahan merupakan faktor utama yang menyebakan timbulnya perselisihan dan permusuhan diantara negara-negara Eropa, dan pastinya satu sama lain menginginkan keluar sebagai pemenangnya. Seperti perseteruan antara Inggris dan Jerman dalam persaingan Industri yang keduanya menginginkan menjadi negara Industri terhebat di Eropa, lain halnya dengan Rusia yang menginginkan Balkan menjadi wilayahnya dan menghendaki ibukota Turki, yakni Konstantinopel jatuh ke tanganya, namun pada saat itu semenanjung Balkan masih merupakan bagian dari wilayah Austria-Hongaria dan negara-negara bagian turki Utsmani.
Pada saat itu pula di Balkan terjadi Nasionalisme negara-negara semenanjung Balkan, karena kekuasaan turki yang semakin melemah yang diibaratkan Turki adalah the Sick Man, sehingga negara-negara seperti serbia, Montenegro, Macedonia, Bosnia dll memanfaatkan keadaan tersebut dan menghendaki untuk menjadi negara yang merdeka. Serbia muncul sebagai negara pertama yang merdeka dikawasan tersebut dan bermaksud ingin menyatukan negara-negara lainnya yang tergabung dalam negara kesatuan Yugoslavia, sehingga serbia negara yang baru merdeka tersebut berusaha untuk mengambil alih Slovenia dan Kroasia dari tangan Austria-Hongaria agar bergabung pula dengan negara kesatuan Yugoslavia. Austria-Hongaria pun merasa jengkel terhadap Serbia yang baru saja merdeka tersebut sudah berani-berani melawan negara besar seperti Austria-Hongaria, melihat keberanian Serbia tersebut, maka dengan cerdik Rusia memprovokasi Serbia untuk tetap melawan Austria-Hongaria dengan bantuan Rusia dan ini sangat menguntungkan Rusia. Sehingga konflik Balkan ini menjadi salah satu akar permasalahan terjadinya perang dunia 1.
Dengan adanya perseteruan-perseteruan antara negara-negara Eropa, baik dalam perselisihan industri, daerah jajahan ataupun kepentingan-kepentingan politik lainnya maka dari sini muncullah persekutuan-persekutuan antara negara-negara yang mempunyai kepentingan yang sama sehingga diharapkan satu sama lain dapat saling membantu, Seperti persekutuan Triple Alliance (triple Aliansi) yang terdiri dari Jerman, Austria- Hongaria dan Italia. Sedangkan Rusia berhasil bersekutu dengan ingris dan Prancis pada tahun 1914 yang disebut dengan persekutuan Triple Entente. Negara-negara yang tergabung baik dengan tripel alliance ataupun dengan triple Entente masing-masing mempunyai kepentingan dan alasan yang berbeda-beda dengan sistem persekutuan mereka, namun yang pasti dendam masa lalu bisa dikatakan menjadi salah satu alasan mereka tergabung dalam persekutuan tersebut.
Mungkin kedua persekutuan besar tersebut memang muncul dengan sangat tiba-tiba, seperti halnya Inggris yang dengan cepat dapat bersatu dengan Prancis yang merupakan musuh tradisionalnya dalam masalah daerah jajahan (kasus Maroko II) dan begitu cepat pula Inggris berpaling dari sahabat lamanya Jerman, banyak alasan kenapa Inggris menganggap pada saat itu Jerman sebagai musuhnya, dan salah satunya adalah karena kemajuan pesat (industri, militer, angkatan laut, kapal selam dll) yang terjadi di Jerman dan berusaha untuk menyaingi Inggris, maka mau tidak mau Inggris harus berlawanan dengan Jerman. Begitu pula dengan Prancis yang dulu telah dipermalukan oleh Jerman ketika masa kekuasaan Napoleon III sehingga otomatis Inggris dan Prancis bersekutu untuk melawan Jerman. Lain halnya dengan Italia yang memang sudah lama bergabung kedalam persekutuan Triple Alliance yang mempunyai kepentingan ingin mendapatkan wilayah Nice, Savoyue, Tirol malta dll dari Austria-Hongaria (ingat gerakan Italia Iredenta). Sehingga jelas sekali persekutuan-persekutuan tersebut adalah upaya pemenuhan kepentingan masing-masing dan permohonan bala bantuan jika terjadinya perang.
Mungkin semua itu adalah akar permasalahan mengapa sampai terjadinya perang dunia 1 yang melibatkan negara-negara Eropa tersebut, namun selain konflik-konflik tersebut selayaknya pula bahwa ketidakadaanya lembaga Internasional yang dapat menengahi peperangan-peperangan dapat juga dijadikan sebagai alasan terjadinya perang tersebut.
3. Detik-Detik meletusnya Perang Dunia 1
Memasuki awal abad ke-20 situasi semakin memanas, konflik Balkan pun semakin menjadi-jadi, api peperangan telah siap dinyalakan dan tinggal menunggu siapa yang pertama menyulutnya. Eropa pada saat itu ibaratkan mesiu yang kapan saja siap meledak. Dan akhirnya pemicu peperangan pun terjadi, yakni tanggal 28 Juni 1914 dengan terbunuhnya putra mahkota Austria Pangeran Franz Ferdinand bersama istrinya Sovi di Sarajevo, yang dilakukan oleh kaum nasionalis Serbia (Black Hand) yang berusaha terus-menerus menekan Austria-Hongaria.
Terbunuhnya pangeran Franz Ferdinan menimbulkan umpatan dimana-mana, Austria yang telah lama menghendaki suatu serangan terhadap Serbia sebagai penyelesaian konflik Balkan dan Slavia pun merasa punya alasan kuat. Namun bagi kerajaan besar seperti Austria Hongarisa, tidak mudah untuk mengambil keputusan. Conrad Von Hotzendrof, ketua General angkatan darat Austria, mendesak adanya serangan ke Serbia namun Pangeran Stefan Tisza menolak usulan tersebut walaupun Jerman pasti akan mendukung serangan tersebut, tetapi Austria pun tahu Rusia akan selalu membantu Serbia. Menanggapi terbunuhnya pangeran Austria tersebut, Prancis dan Inggris tidak terlalu bernafsu untuk berperang, dan Prancis pun tidak bisa menahan-nahan Rusia sehingga Prancis hanya memberikan jaminan bahwa ia akan membantu Rusia. Sedangkan Jerman berusaha agar Inggris tetap netral dalam menaggapi perseteruan Austria Vs Serbia+Rusia.
Maka sebulan setelah peristiwa terbunuhnya pangeran franz Ferdinan yakni tanggal 28 Juli 1914 Austria menyatakan Perang terhadap Serbia. Kemudian Rusia pun membantu Serbia dengan memobilisasi sehingga tanggal 30 Juli pun Austria mengumumkan mobilisasi terhadap Rusia, Austria berharap Rusialah yang menyerang (mengagresor) terlebih dahulu supaya Austria mendapat bantuan Penuh dari Jerman. Dan ternyata memang benar, Jerman tidak bisa diam saja melihat Rusia memobilisasi dan akhirnya tanggal 1 Agustus 1914 Jerman menyatakan perang terhadap Rusia dan keesokan harinya Jerman pun dalam rangka strategi perangnya (Sclieffen Plan) ia pun menyatakan perang terhadap Prancis. Jerman yang tiba-tiba muncul dan langsung menyatakan perang terhadap kedua negara sekutu Inggris (Rusia dan Prancis) tersebut, dijadikan alasan oleh Inggris untuk menyatakan perang juga terhadap Jerman pada tanggal 4 Agustus 1914 (modul Eropa julius Siboro,69). Kemudian Austria pun menyatakan perang terhadap Rusia tanggal 6 Agustus 1914. dan masih hari itu pula Serbia menyatakan Perang terhadap Jerman. Dengan demikian, awal Agustus 1914 merupakan awal resmi meletusnya perang Dunia 1, setelah melewati masa kritis yang sangat menegangkan selama kurang lebih satu bulan yakni dari tanggal 28 juni samapi 28 juli 1914.
Franz Ferdinand, istri dan anaknya


4. Jalannya perang sampai berakhirnya.
Sejak dimulainya perang Dunia 1 pada tanggal 28 Juli 1914 maka hampir seluruh negara-negara Eropa terlibat didalamnya dikarenakan sistem persekutuan yang telah mereka lakukan sehingga mau tidak mau satu sama lain harus saling membantu, maka Perang Dunia 1 pun terus berlangsung sampai nantinya salah satu Blok menyerah dan mengaku kalah maka perang pun dinyatakan selasai.
Medan-medan pertempuran perang dunia 1 dibagi menjadi 2 yakni Front Barat dan front Timur. Front Barat meliputi wilayah-wilayah sebelah barat Jerman yang berarti Prancis beserta sekutu-sekutunya, sedangkan front Timur adalah wilayah-wilayah sebelah timur Jerman yakni Rusia. Untuk menghadapi lawannya tersebut Jerman menggunakan strategi perang yang disusun oleh Altred Von Schlieffen, yang merupakan Kepala General staff Jerman dari tahun 1891 sampai 1906 sehingga strategi perang tersebut dinamakan Schlieffen Plan. Menurut Schlieffen, Letak Geografis Jerman sanagtlah tidak Strategis yakni berada dipusat Eropa, sehingga agar Jerman tidak terkepung oleh Prancis dan Rusia maka Jerman harus menyelesaikan satu persatu peperangan, dan yang pertama harus ditaklukan adalah Prancis dan kemudian Rusia. Maka front Barat menjadi sasaran pertama Jerman. Sesuai rencana tersebut, untuk mengalahkan Prancis, Jerman mengandalakan serangan kilat dengan menerobos Belgia samapi english Channel baru kemudian membelok ke arah Selatan untuk merebut Paris dan kemudian menghancurkan pasukan Prancis yang berada di perbatasan dan pasukan Prancis akan terdorong ke arah kiri kemudian dipukul dari arah belakang, sehingga pasukan Prancis akan kewalahan. Dan di perkirakan Prancis akan menyerah dalam waktu 6 minggu. Dan kemudian Jerman tinggal menunggu pasukan inti Rusia yang baru datang menyerang.

Perang Parit di Front barat






Namun dugaan Schlieffen tersebut tidak semulus yang diperkirakan, karena Prancis ternyata dapat bertahan dan Paris gagal diduduki oleh Pasukan Jerman, namun Prancis pun tidak hanya bisa bertahan tanpa menyerang, sehingga pertarungan di Front Barat ini menjadi pertempuran untuk saling mempertahankan posisi masing-masing. Dalam upaya mempertahankan posisi masing-masing tersebut pasukan Jerman dan Prancis membuat parit-parit sebagai tempat persembunyian sehingga perang Front Barat biasa disebut perang parit. Perang parit ini pun berlangsung bertahun-tahun karena keduanya sama-sama kuat.

Pertempuran di front timur pada awalnya menguntungkan pihak sekutu (triple etente) karena Rusia berhasil memasuki wilayah Austria dan menimbulkan korban besar. Namun ketika pasukan Jerman datang membantu, pasukan Rusia yang masih menggunakan senjata masa abad ke-18 tidak berkutik melawan pasukan Jerman yang menggunakan modern, sehingga diperkirakan Rusia kalah dan Jerman berhasil di Front timur.
Sementra peperangan makin meningkat, namun disisi lain para diplomat berusaha untuk mencari sekutu baru yang diharapkan dapat membantu walau tidak pun negara-negara lain bersikap netral. Kedua pihak (sentral dan sekutu) memakai taktik subversi dengan mempengaruhi kelompok nasionalis di wilayah yang diduduki pihak musuh. Dan ternyata taktik ini berhasil juga membuat berbagai pemberontakan-pemberontakan dan membawa negara-negara lain masuk kedalam kancah peperangan, seperti: Turki yang pada saat itu bermusuhan dengan Rusia dengan cepat bergabung dengan Blok Sentral (Triple Alliance), begitu pun dengan Bulgaria yang bermusushan dengan Serbia ikut bergabung pula. Sedangkan Italia yang merupakan bagian dari blok Sentral masih belum menunjukan keikutsertaannya dalam membantu teman-temannya di Blok Sentral, sehingga blok sekutu berusaha untuk mendekati Italia dengan berbagai jaminan dan akhirnya Italia yang tadinya Blok Sentral beralih menjadi Blok sekutu. Begitu pun dengan Rumania dan Jepang yang akhirnya membantu Blok Sekutu dan masih banyak lagi negara-negara yang membantu Blok sekutu. Sehingga jika dibandingkan peperangan ini adalah 4 berbanding 24 negara.
Peperangan hampir berjalan 2 tahun, namun belum terlihat adanya tanda-tanda perang akan berakhir, pasukan Jerman dan Prancis masih tetap bertahan didalam parit-paritnya. Sehingga Inggris yang melihat keadaan tersebut haruslah berbuat sesuatu, yakni berusaha memblokade sumber-sumber kekuatan Jerman sehingga penguasaan laut sangat penting sekali. Maka dengan demikian, munculah blokade-blokade Inggris dilaut yang bertujuan menghancurkan bantuan-bantuan untuk Jerman. Menanggapi tindakan Inggris tersebut Jerman pun mengerahkan pasukan kapal selamnya untuk menghancurkan kapal-kapal perang Inggris tersebut dan memaksa Inggris menyerah. Sehingga perairan disekitar inggris dinyatakan sebagai zona perang. Dan hal ini menyebabkan negara-negara netral (salah satunya Amerika Serikat)tidak setuju karena zona tersebut adalah jalur perdagangan internasional. Sehingga terjadilah peristiwa pada tahun 1915 yakni kapal samudra Inggris Lusitania diterpedo oleh kapal selam Jerman dan dikapal tersebut terdapat 118 warga Amerika Serikat. Sehinga Presiden Woodrow Wilson (1856-1924) mengingatkan Jerman, bahwa Amerika Serikat tidak dapat menerima kejadaian tersebut dan mencoba menghentikan perang kapal selam Jerman, dan ini sangat menguntungkan pihak Sekutu.
Pada bulan Desember perseden Wilson mencoba turun tangan dengan menawarkan agar kedua belah pihak (sekutu dan sentral) mengadakan perundingan damai, namun tidak ada satu pihak pun yang mau meninggalkan tujuan perangnya sehingga pihak lain pun tidak dapat menerimanya. Tampakanya memang perang akan terus berlangsung sampai salah satu atau kedua-duanya merasa sudah kelelahan.
Awal tahun 1917, Jerman kembali untuk melaksanakan perang kapal selam tak terbatas dan berusaha memukul Inggris. Jerman yakin bahwa Amerika Serikat sudah terlalu terlambat untuk ikut serta dalam peperangan dan tidak akan berbuat lebih dari pada memprotes. Namun semua itu diluar dugaaan Jerman, pada bulan April 1917Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman, yang berarti Amerika Serikat masuk dalam kancah perang Dunia 1.
Bagi Jerman hal ini hanyalah merupakan masalah waktu, Rusia sebagaimana diharapkan telah terdepak dari perang dan mengadakan perjanjian damai (perjanjian Brest-litowsk) pada bulan maret 1918, sehingga pasukan Jerman dapat mengerahkan seluruh pasukannya ke arah barat. Namun ketika pasukan Jerman hendak menyerang Barat bulan Mei 1918, pada saat itupun kontingen tentara Amerika Serikat sudah berada di Eropa, yang dalam keadaan segar siap memyambut serangan pasukan Jerman tersebut. Dan seranagn pun terjadi namun Sekutu berhasil mendorong mundur pasukan Jerman diseluruh lini, sehingga sebelum memasuki wilayah Jerman, Jerman mengajukan permohonan damai (the Fourteen Points presiden Wilson) dan genjatan senjatapun disetujui dan mulai berlaku pada tanggal 11 November 1918 dan Jerman pun mengakui kekalahannya.
Maka dengan kekalahan Jerman tersebut, berakhir pulalah perang dunia 1 tersebut yang hampir 4 tahun itu dan menelan kira-kira 10 juta korban mati dan 2 kali lipat korban luka-luka (berat dan ringan). Dan tindakan selanjutnya mengenai perang dunia 1 ini dibahas dalam perjanjian-perjanjian yang salah satunya dalam perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919. Demikianlah uraian mengenai perang dunia 1 yang begitu dasyatnya dan meninggalkan luka yang dalam bagi negara-negar Eropa baik yang menang dan lebih-lebih bagi yang kalah.
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat di simpulkan bahwa perang dunia 1 ini terjadi bukan semata-mata karena satu faktor penyebab saja, melainkan merupakan suatu ledakan atau puncak dari semua permasalahan-permasalahan atau konflik yang terjadi diantara negara-negara Eropa pada saat itu. Dan konflik tersebut didukung dengan adanya persekutuan-persekutuan yang menyebabkan Konflik semakin merebak dan melibatkan banyak negara. Sehingga dengan adanya satu pemicu saja, maka otomatis semua akan ikut terbawa dan terseret kedalam suatu perang besar yang biasa disebut sebagai Perang Dunia I
Perang Dunia ini pun berlangsung hampir 4 tahun yakni dari tahun 1914-1918, dan tidak ada yang menyangka bahwa perang dunia ini akan begitu sangat mengerikan, namun perang yang dianggap sebagai perang untuk mengakhiri semua perang ini akhirnya terulang kembali beberapa tahun kemudian dengan terjadinya perang dunia II, sehingga dapat dikatakan bahwa sebenarnya sangat mudah sekali bagi suatu atau beberapa negara untuk membuat terjadinya suatu perang yang besar, apalagi di era Globalisasi seperti ini dengan dukungan teknologi yang begitu modern. Nah, mungkinkah Perang yang dikatakan sebagai perang Dunia I dan II akan memicu perang berikutnya dan berlanjut dengan terjadinya perang Dunia ke III ????. hanya waktulah yang bisa menjawabnya.

Referensi:
Siboro, Julius. (----). Panduan Belajar Mandiri sejarah Eropa Buku II (menjelang PD I-Pasca PD I).
Rangkuman materi perkuliahan Sejarah Eropa tgl 15&22 Mei 2009.

sistem politik dan kekuasaan Mesopotamia dan BAbylonia

Oleh : elin Liani
Selasa, 5 oktober 2010

SISTEM POLITIK DAN KEKUASAAN MESOPOTAMIA-BABYLONIA
Studi Kasus : Kekuasaan dan pemerintahan Raja Hammurabi di Babylonia


2.1 Gambaran Umum mengenai peradaban Mesopotamia dan Babylonia
2.1.1 Peradaban Mesopotamia
Mesopotamia adalah daerah yang berada di antara sungai Eufrat dan sungai Tigris. kata mesopotamia berasal dari kata yunani yakni mesos artinnya tengah dan potamos artinya sungai. Wilayah Mesopotamia sebenarnya merupakan daerah yang tandus, dimana hampir tidak pernah ada hujan, dan seperti peradaban di Mesir, penghidupan penduduk Mesopotamia hanya tergantung dari Air sungai, yakni sungai Eufrat dan Tigris. Namun Mesopotamia berbeda dengan Mesir yang wilayahnya terasing, Mesopotamia berada di daerah yang terbuka dan strategis, sehingga dari jaman purba, wilayah ini selalu didatangi oleh bermacam-macam suku bangsa dari segala penjuru, dan penduduk disana pun menjalin hubungan baik dengan para pendatang dari berbagai negeri-negeri sekitarnya. Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa daerah ini berkali-kali diserbu dan ditaklukan oleh bangsa lain, sehingga daerah ini berkali-kali pula berganti tuan (diktat Ahmad Iriyadi,2008:31).
Sepanjang pengetahuan sejarah, bangsa yang pertama datang di mesopotamia asalanya dari daerah Susa, mereka menduduki lembah hilir sungai-sungai Eufrat dan Tigris. Mereka ini kemudian terkenal sebagai bangsa Sumeria, sehingga daerah yang didudukinya dinamakan Sumeria. Sebenarnya, bangsa Sumeria ini telah memiliki kebudayaan yang tinggi sebelum tahun 4000 SM, mereka telah dapat membuata bahan pakaina lenan yang tidak kalah halusnya dari bahan pakaian zaman sekarang, mereka telah dapat membuata cermin dari tembaga yang dipulas halus. Dan yang paling menarik adalah barang-barang tembikar yang mereka buat dari tanah liat yang sangat halus yang dihiasi gambar-gambar.
Kebudayaan yang tinggi itu mereka bawa ke Sumeria dan dikembangkan lagi di sana, sehingga bangsa Sumeria ini disebut sebagai Periode Dinasti Awal yang terbagi ke dalam tiga bagian, mulai dari 2900 sampai pertengahan abad ke-24 SM. Di Sumeria mereka mendirikan kerajaan kecil-kecil yang berpusat pada kota-kota seperti yang di Urk, Ur, Larsa dan Lagasy. Selama itu terjadi pertumbuhan penduduk Semit (keturunan Sem) yang menduduki daerah-daerah itu. Orang-orang Sumer memiliki prestasi dalam budaya, termasuk penemuan cara menulis, kesusastraan, pendidikan, hukum dan kedokteran. Dalam periode ini terjadi perkembangan dalam urbanisasi, jabatan raja, dan gagasan-gagasan keagamaan.
Agama bangsa sumeria adalah Polytheis, mereka memuja banyak dewa-dewa berdasar atas penghidupannya sebagai petani. Dewa-dewa yang terkemuka adalah An, dewa langit, Enlil, dewa angin, Enkil, dewa tanah dan Air. Karena perbedaan geografis antara di Susa dan di Mesopotamia, maka dewa-dewa yang tadinya ditempatakan di atas gunung atau bukit-bukit, sekarang ditempatkan di dalam kuil-kuil yang didirikan diatas gundukan-gundukan yang dibuat dari batu dan tanah, dan berabad-abad kemudian kuil-kuil ini kemudian disebut Ziggurat yang merupakan tempat pemujaan.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa bangsa Sumeria telah memiliki kebudayaan yang tinggi sehingga, sistem pengetahunnya sudah tinggi pula, yakni mereka telah mengetahui cara menulis dan membilang. Tulisan paku atau Cuneifrorm wraiting (hurup paku), merupakan jenis hurup yang digunakan oleh bangsa Sumeria yang huruf ini merupakan cikal bakal hurup Funisia, Arab dan Ibrani. Mereka telah tahu sistem Sexagesimal, sistem desimal. Selain masalah hitung menghitung angka, bangsa Sumeria pun telah mengetahui tentang penanggalan, mereka telah tahu tentang tahun syamsiah dan kabisat, pembagian waktu dalam jam, menit, detik dan membagi lingkaran dalam 360 derajat.
Mata pencaharian bangsa Sumeria adalah pertanian yang berpusata pada lembah sungai Eufrat dan Tigris, namun hubungan perdagangan baik dalam negeri atau diluar bangsanya pun sering dilakukan, bangsa Sumeria memiliki benda-benda yang terbuat dari batu logam. Bangsa Sumeria mengembangkan pemerintahan yang berpusat di kota Ur dekat muara sungai Eufrat. Raja berkuasa atas pemerintahan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kehidupan masyarakat, seperti kehidupan ekonomi, keamanan, hukum, peradilan dan agama.
Banyaknya kerajaan-kerajaan kecil serta kedatangan bangsa-bangsa asing, menyebabkan timbulnya peperangan dan perebutan daerah kekuasaan di Semeria, seperti serbuan dari bangsa akkadia yang dipimpin raja Sargon menaklukkan Sumeria pada tahun 2350 SM selang selama kira- kira 400 tahun bangsa Akkadia ditaklulkkan oleh bangsa Amorit kekuasaan memusat ke Babilon, Babilonia menjadai sebutan yang umum bagi Mesopotamia di karanakan pemerintahannya yang memusat di Babilon sehingga timbulah peradaban Babylonia.


Wilayah Mesopotamia










Ziggurat dan Tulisan paku


2.1.2 Peradaban Babylonia
Bangsa Akkad termasuk rumpun bangsa Semit yang berasal dari daerah padang pasir. Mereka bergerak dari daerah yang terletak di sebelah utara daerah Mesopotamia. Di bawah pimpinan Sargon, pasukan bangsa Akkad semakin bertambah kuat dan melakukan serangan serta berhasil menduduki daerah Mesopotamia dengan mengalahkan Kerajaan Sumeria.
Dengan kemenangan tersebut bangsa Akkad tidak lagi menjadi bangsa pengembara. Mereka mulai hidup menetap di daerah Mesopotamia. Walaupun bangsa Akkad berhasil memenangkan perang tersebut, tetapi mereka mengambil dan meniru kebudayaan bangsa Sumeria. Bahkan mereka berintegrasi dengan penduduk yang ditaklukkannya. Bangsa Akkad memuja banyak dewa, dan juga memiliki cerita-cerita dongeng tentang kepahlawanan, seperti cerita tentang Adopa, Etana, dan Gilgamesh.
Ketika kekuasaan Mesopotamia ditaklukan oleh Sargon, maka Akkad dan Sumeria bersatu menjadi negara babylonia dengan ibu kota di Babylonia, sehingga mesopotamia merupakan bagian dari kerajaan Babylonia. Bangsa Amorit ini melakukan perubahan yang besar di Mesopotaia dinataranya dewa yang dipercaya di Mesopotamia berubah yang dahulunya dewa Enlil yang paling berkuasa beruban menjadi dewa Marduk dewa dari bangsa Amrorit bahkan dewa ini depercaya oleh bangsa lain seperti bangsa Kassit sampai bangsa persia.
Babylon, merupakan ibukota dari babylonia, imperium kuno Mesopotamia merupakan sebuah kota yang terletak di dekat sungai Euphrates yang sekarang dikenal sebagai Irak selatan.
Berdasarkan sejarah, dinasti pertama dari Babylon didirikan oleh Hammurabi pada masa Neo-Babylonian setelah kehancuran imperium Assyrian. Babylon menjadi salah satu kota terpenting pada zaman Timur Tengah kuno ketika Hammurabi (1792-1750 BC) menjadikannya ibukota kerajaan Babylonia.
Literature bangsa babylonia dibangun dengan sangat bagus dan rekaman cuneiform yang berhasil ditemukan menunjukkan agama, sejarah dan ilmu pengetahuan sangat berkembang. Obat-obatan, kimia, alchemy, botany, matematika dan astronomi juga dipraktekkan. Agama dan tulisan kuno yang berbentuk cuneiform ini berasal dari kebudayaan Sumer yang lebih tua. Mereka juga mengembangkan bentuk abstrak dari tulisan berdasarkan symbol cuneiform (berbentuk baji). Tulisan ini ditulis di tanah lempung yang basah dan dibakar dibawah terik matahari.
“Dongeng tentang penciptaan” bangsa babylonia ditulis dalam tujuh lembaran tanah liat dan ditampilkan serta dibacakan pada festival tahun baru di Babylon. Lembaran-lembaran ini mengisahkan tentang kesuksesan Tuhan Kota Babylon, Marduk dan bagaimana Marduk bisa menjadi tuhan tertinggi, raja semua tuhan yang ada di surga dan bumi.
Bangsa Babylonia mempunyai system angka yang lebih maju dari yang kita miliki sekarang, dengan system posisi dengan dasarnya 60. Mereka juga membuat tabel untuk membantu dalam proses perhitungan. Mereka membagi hari sama seperti yang sekarang kita lakukan, 24 jam dengan 60 menit untuk setiap jam dan setiap menit 60 detik. Adat kebiasaan bangsa Babylonia ini ikut mempengaruhi bangsa Assyria dan turut memberikan kontribusi terhadap sejarah Timur Tengah dan Eropa Barat dikemudian hari.
Babylonia mengalami kemerosotan dan jatuh kedalam anarki sekitar 1180 BC, tetapi kemudian tumbuh berkembang kembali sebagai Negara bagian dari imperium Assyria setelah abad ke 9 BC. Babylon akhirnya dihancurkan pada 689 BC oleh bangsa Assyria dibawah kepemimpinan SennaCherib, tetapi kembali dibangun lagi. Nabopolassar mendirikan apa yang sekarang dikenal sebagai Chaldean atau Imperium baru Babylonia pada 625 BC, dan akhirnya mencapai masa keemasannya dibawah pemerintahan anaknya Nebuchadnezzar (604-562 BC). Kejayaan serta kemegahan Babylon menjadi terkenal dan melegenda sejak naik tahtanya Nebuchadnezzar, yang dipercayai sebagai pendiri Taman Bergantung Babylonia.

Taman Agntung Babylonia

2.2 Sistem politik dan kekuasaan Mesopotamia-Babylonia
2.2.1 Konsep Politik dan Kekuasaan Mesopotamia dan Babylonia
Sebelum kita memasuki pada pembahasan sistem politik dan Kekuasaan Mesopotamia dan babylonia, sebaiknya kita membahas terlebih dahulu konsep atau ideologi apa yang dipakai atau yang digunakan oleh bangsa Mesopotamia dan Babylonia ketika mereka membangun sebuah bangsa yang pada akhirnya dapat menghasilkan sebuah peradaban yang tinggi. Kita telah mengetahui bagaimana kehidupan serta kebudayaan Mesopotamia dan Babylonia yang begitu hebat tersebut terjadi berjuta tahun ynag lalu, sehingga mind set kita pun harus tertuju pada masa itu, dan jangan menyamakan masa itu dengan masa sekarang.
Menurut Alfian, seorang ilmuwan politik di Indonesia, ideology adalah pandangan atau system nilai yang menyeluruh dan mendalam yang dipunyai dan dipegang oleh suatu masyarakat tentang bagaimana cara yang sebaiknya yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku mereka bersama dalam berbagai segi kehidupan duniawi mereka (Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia, Gramedia, 1981).
Begitu pun yang terjadi pada bangsa Mesopotamia dan Babylonia, pada awal peradaban manusia di Mesopotamia dan Babylonia, tanpa mereka sadari, mereka menganut ideology atau konsep politik dan Kekuasaan yang anarkhisme/Totalitarianisme. (totalitarianisme yaitu menggunakan kekuatan militer untuk mempertahankan kekuasaan). Kerajaan-kerajaan di Mesopotamia seperti Sumeria, Babylonia, Assyria, dan Persia menganggap kekuasaan dapat direbut dan dipertahankan dengan cara kekerasan dan siapa pun yang berhasil merebut suatu kekuasaan maka dialah yang menguasai wilayah rebutannya itu, sehingga pada masa itu perebutan kekuasaan merupakan suatu hal yang wajar, ketika seorang raja memiliki bala tentara yang hebat serta keberanian yang kuat untuk merebut suatu wilayah kekuasaan yang baru, walaupun itu harus dilakukan dengan cara kekerasan.
Mempertahankan kekuasaan yang telah dimiliki pun perlu pengorbanan yang besar pula, selain kita telah berhasil merebut dan memperluas kekuasaan, mempertahankan kekuasaan yang telah ada perlu strategi dan pertahanan yang kuat pula, sehingga adakalanya untuk mempertahankan atau melanggengkan kekuasaan, bangsa Mesopotamia dan babylonia melakukan cara-cara kekerasan, seperti mengatur rakayatnya agar tunduk dan tidak berani melawan dan memberontak kepada raja ataupun penguasa yang ada.
Konsep politik dan kekuasaan ini, beberapa abad kemudian dituangkan Machiavelli dalam bukunya Il Principe. Di samping anarkhisme, ideology lain juga berkembang pada masa itu yaitu Feodalisme dan Theologisme. Namun Feodalisme lebih berkembang di peradaban Cina di mana kaisar membagi tanahnya dan tentaranya pada tuan-tuan tanah, jenderal-jenderal, bangsawan-bangsawan atau keluarganya untuk memperoleh kesetiaannya dan menjaga kekuasaan dinastinya. Sedangkan Teologisme berkembang di Palestina pada bangsa Israel yang mempercayai pemerintahan Tuhan atas mereka.
Ideology anarkhisme dan teologisme runtuh sejak munculnya ajaran filsuf-filsuf Yunani seperti Aristoteles. Aristoteles mengajarkan ideology baru yaitu perpaduan antara feodalisme, Nasionalisme dan Demokrasi. Perpaduan antara ideology feodalisme, nasionalisme dan demokrasi menghasilkan suatu teori kenegaraan yang disebut teori Imperium Universal.



2.2.2 Implementasi dari Sistem politik dan Kekuasaan bangsa Mesopotamia dan Babylonia
Seperti yang telah dijelaskan diatas pada pembahasan kebudayaan Mesopotamia dan Babylonia secara umum, kita dapat mengetahui bahwa bangsa Mesopotamia di Sumeria direbut dan dikuasai oleh bangsa Akkadia, kemudia bangsa Akkadia ditaklulkkan oleh bangsa Amorit kekuasaan pun memusat di Babylon, Babylonia pun berubah-ubah kekuasaanya dari Babylonia Lama, Babylonia baru dan Babylonia pun dihancurkan oleh bangsa Persia dan akhirnnya Persia pun dikuasai oleh Iskandar Zulkarnaen. Siklus kekuasaan serta pergantian-pergantian penguasa tersebut memang menunjukan adanya sistem politik dan kekuasaan yang anarkhisme/Totalitarianisme.
• Bangsa Sumeria (2.500 SM)
Bangsa Sumeria mengembangkan pemerintahan yang berpusat di kota Ur dekat muara sungai Eufrat. Para penguasa memiliki kekuasaan yang sangat besar. Selain sebagai kepala pemerintahan, Raja juga sebagai kepala agama sehingga raja disebut Patesi (Pendeta Raja). Raja bertanggungjawab terhadap kehidupan masyarakat baik lahir maupun batin. Raja harus mampu mengatur kehidupan ekonomi, keamanan atau ketentraman, hukum dan peradilan serta kehidupan keagamaan. Salah seorang patesi bernama Ur Nanshe. Ia adalah Raja yang membangun kota Lagash sekitar tahun 2500 SM. Tindakan Ur Nanshe diikuti oleh Patesi (Raja) Gudea yang memerintah kira-kira tahun 2400 SM. Dialah yang menjadikan kota Lagash jadi kota yang paling berarti di Sumeria.

Patung Raja Gudea.









Periode Sumeria tercatat sebagai masa Perang antar negara kota (Warring City States) yg tdk berkesudahan utk mempertahankan atau memperluas wilayah, diantaranya: Uruk dgn penguasanya yg terkenal Lugalbanda & Gilgamesh, Kish (Mebaragesi, Mesilim), Lagash (Urnanshe, Eanantum, Urukagina), Ur (Messanepada, Anepada), Umma (Lugalzagessi), Eridu, Nippur, Isin, Larsa. Nama raja2 didapat dari “Sumerian King List” yg ditulis di lempengan tanah liat, salah satunya dari prasasti raja Mebaragesi dari kota Kish. Setiap negara-kota berebut hegemoni utk mengusai seluruh Sumeria bahkan sejauh Ebla, Mari & Susa. Setiap negara-kota memiliki dewa/i nya masing2 (Polytheism), seperti dewa matahari Shamas yg disembah warga Ur, dewi bumi, perang & cinta Innana oleh Uruk, dewa udara Enlil, dewa tumbuhan Ninurta, dll. Para dewa merupakan personifikasi kekuatan alam. Merupakan praktek agama resmi yg diterapkan dalam suatu kumunitas. Seringkali dewa yg sama berubah nama mengikuti bermacam bahasa yg digunakan oleh bangsa2 yg masuk Meso, seperti Dewi Innana Uruk mirip dgn dewi Ishtar yg disembah oleh warga Babylon, Isis oleh Mesir, Aphrodite oleh Yunani & Venus oleh Romawi. Negara-kota tsb diperintah oleh imam (Pathesi) yg merupakan wakil para dewa ( Sistim Theocratic). Beda dengan Mesir yang diperintah oleh penguasa tunggal: Firaun yang dianggap titisan dewa dan penduduknya menyembah dewa/dewi yang sama (unified gods)
Orang-orang Sumer dikalahkan oleh Sargon I, yang mendirikan Dinasti Semit Akad sekitar tahun 2340 SM. Inilah kekaisaran yang pertama dalam sejarah. Ia memerintah seluruh daerah Mesopotamia selatan dan bergerak ke timur ke Elam dan ke barat laut ke Laut Tengah dalam ekspedisi-ekspedisi yang bersifat militer dan ekonomi. Kekaisaran ini berlangsung hampir 150 tahun sebelum digulingkan oleh orang-orang Gut (kaum barbar dari pegunungan Zagros di sebelah timur Tigris).
Sedikit diketahui tentang abad berikut kecuali bahwa dua puluh raja Gut memerintah berturut-turut. kota Ur menguasai daerah Mesopotamia selatan di bawah pimpinan raja wangsa Sumer dalam apa yang disebut sebagai periode Ur III. Sukar dipastikan batas teritorial para raja Ur III yang tak seluas wilayah dinasti Akkad. Di bawah pemerintahan Shulgi, putra Ur-Nammu, Kemunduran dan keruntuhan terjadi melalui penyusupan orang Amori dan agresi orang Elim di bagian timur, dan akhirnya menggulingkan kota Ur.


• Akkadia (± 2300 SM)
Memasuki tahun 2800 SM, Mesopotamia dikuasai oleh bangsa Akkadia, setelah berhasil mengalahkan bangsa Sumeria. Pemimpin bangsa Akkadia adalah raja Sargon yang dapat Anda lihat gambar patung di bawah ini.




Patung Raja Akkadia





Mereka memilih Agade sebagai ibukotanya. Dari segi kebudayaan bangsa Akkadia meniru kebudayaan bangsa Sumeria yang sudah maju sehingga berkembanglah budaya baru yang disebut budaya Sumer Akkad berbahasa semit.
Periode Akkadia muncul ketika penduduk Akkad yg terletak di Utara Meso muncul sebagai kekuatan dominan. Dibawah SARGON (2334 – 2279 SM) yang sebelumnya adalah pelayan istana raja Urzababa kota Kish, seluruh warring city-states Sumeria berhasil disatukan dibawah kekuasaannya. Melalui sistim pemerintahan yang rapi dan mesin perang yang efektif, konsep Empire (x kingdom) pertama kali muncul dalam sejarah. Sargon tercatat sebagai raja pertama dalam arti yangg sebenarnya dengan kekuasaan berujud wilayah. Beda dengan ETANA (2800 SM) dari kota KISH meski tercatat sebagai penguasa paling permulaan, wilayah kekuasaanya hanya terbatas di kota Kish dan sekitarnya. Dibawah Sargon sistem pemerintahan theocratic tetap dipertahankan tapi para imam dari berbagai kota tunduk padanya. Seni Akkadia beda dengan Sumeria. Sumeria bersifat lebih religious (religious art yang pertama kali muncul dan kemudian diteruskan oleh bangsa-bangsa di Eropa & Timur Jauh). Segala sesuatunya ditujukan untuk glorification para dewa. Tapi dibawah Sargon , lebih bersifat sekuler dan kultus individu. Karena raja yg berkuasa berambisi untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Pada masa pemerintahannya, imam perempuan untuk pertama kali diijinkan memimpin upacara keagamaan. Adalah ENHEDUANA, putri kesayangan Sargon yg mahir menulis puisi, berpolitik dan menjalankan administrasi negara. Catatan yg dibuatnya menyimpan kisah paling lengkap tentang Akkadian empire. Didalam salah satu cylinder seal, Enheduana terlihat sedang memimpin upacara keagamaan. Sargonid empire mencapai puncaknya pada masa pemerintahan NARAM-SIN, cucunya (2280 – 2244 SM). Kota Susa milik bangsa Elam yang merupakan trade center paling maju berhasil ditaklukan. Tapi kebesaran Sumero-Akkadia empire kolaps, ketika Shar Kali Shari (2217 – 2193) penerus Naram Sin tidak dapat menahan serangan bangsa Guti dari Utara (pegunungan Zagros) yangg sejak semula berambisi untuk menguasai Sumeria. Menurut hipotesa lain, kejatuhan Sumero-Akkadia disebabkan oleh kemarau panjang yg membuat penduduk di berbagai wilayah kekuasaannya memberontak. Karakteristik Mesopotamia kembali ke bentuk semula, warring city-states.
• Invasi Guti (2125 SM)
Bangsa Guti berasal dari pegunungan Zagros yg terletak di utara Meso. Bangsa lain dari pegunungan Zagros yg juga menginvasi Meso adalah bangsa KASSITE. Bangsa Kassite termasuk bangsa Kaukasian, sedangkan Guti hanya tercatat sebagai suku barbar nomaden. Pada masa Guti berkuasa, ada satu kota di Sumeria yg survive yaitu Lagash. Dibawah GUDEA (2125 – 2110 SM), Lagash berkembang pesat dengan memadukan karakteristik Sumeria dan Akkadia. Gudea menempatkan diri sebagai pemimpin saleh, wakil para dewa (Sumeria), tapi membuat banyak patung pengultusan diri (Akkadia). Karya seni bangsa Guti kurang signifikan karena pola kehidupannya mengadopsi kebudayaan Sumeria . Beda dgn Kassite yg menyumbangkan karya seni indah: Painted Pottery. Bangsa GUti akhirnya disingkirkan oleh penguasa dari kota Uruk (Utukhegal), tapi kekuasaan Sumero-Akkadia jatuh ke kota Ur dibawah Urnammu (2060 – 2043 SM).

• Dynasty 3 Ur ( Ur Renaissance)
Dinasti Ur 3 (2060 – 1950 SM) yg merupakan periode terkahir Sumeria independent, membangun kembali kejayaan Sargonid Empire, terutama dibawah pemerintahan Shulgi (2042-1995 SM) dgn wilayah kekuasaan mencapai Elam, Assyria & Meso Barat Laut. Ziggurat kembali dibangun dan bermacam seni Metalurgy dihasilkan. Pada masa ini Abraham, meninggalkan daerah Ur yang permai ke negeri Antah Berantah. Akhirnya sejarah panjang bangsa Sumeria yang grandiose mesti berakhir, ketika kekuasaan Ibbisin (1976 – 1952) diserang oleh 2 kekuatan besar yg datang dari arah berlawanan: bangsa Elam dari Timur dan Amorite dari Barat. Selama 200 tahun kemudian, Meso kembali ke bentuk semula yaitu tidak adanya kekuasaan dominant yang menyatukan seluruh wilayah dan makin banyak bangsa luar yang masuk, tapi kebudayaan Sumer tetap bertahan. Bangsa Amorite berjaya di bagian Utara, hampir semua kota penting Fertile Crescent dibawah kekuasaannya: Damascus, Allepo, Mari, Assur, Babylon, sementara bangsa Elam menguasai bagian Selatan. Tak lama kemudian dua penguasa setempat muncul sebagai kekuatan baru, yaitu Ishbiera (1953 – 1921 SM) dari kota Isin yang berhasil mengusir kekuasaan Elam dan mendirikan dinasti Isin dgn 13 raja yg bertahta (1920 – 1730 SM). Kedua Samium (1912-1878 SM) dari kota Larsa yg mendirikan dinasti Larsa dengan 10 raja yang berkuasa (1868 – 1699 SM) Persaingan diantara dua kekuatan tersebut disebut periode Dinasti Isin – Larsa (1960 – 1700 SM). Pada masa akhir dominasi dua dinasti tersebut, bangsa Assyria mulai muncul di peta politik Meso (1940 – 1766 SM) dibawah komando: Ilushuma. Kehadirannya menjadi peringatan bagi penguasa lain akan kekuatan baru yang mulai muncul. Tapi kekuatan lebih besar muncul di kota Babylon dari bangsa Amorite dan bangsa Assyria masih belum dominan

• Kerajaan Babylonia (Babylonia Lama) (1850 SM)
Kerajaan ini didirikan oleh Sumuabum (1830 – 1817) dengan beberapa raja yang bertahta: Sumulael, Sabium, Apilsin, Sinnuballit dan Hammurabi. Baru pada masa pemerintahan Hammurabi (1792 – 1250 SM), Old Babylon dynasty mencapai puncak kejayaannya, terutama setelah Rimsin (1758 – 1699) penguasa Larsa terakhir menaklukan Damiqilishu (1766 – 1764 SM) dari Isin yg membuka jalan bagi Hamurabi muncul sebagai kekuatan utama. Kota Elam, Isin dan akhirnya Larsa jatuh dibawah kekuasaan Hamurabi. Bahkan kota Mari yg sebelumnya menjadi sekutu utama Hamurabi juga dikuasai. Tahun 1697 SM Hamurabi menaklukan kekuasaan raja Mari: Zimrilim dan tahun 1695 istana Mari dihancurkan. Merupakan salah satu istana termegah di Meso, karena kerajaan menggantikan kuil sebagai pusat pemerintahan. Tercatat sebagai istana megah dengan ratusan kamar dan halaman istana yang terbuat dari batu pualam. Hal ini membuktikan betapa dinamisnya perkembangan seni di Meso yg selalu berubah olek konflik internal dan invasi dari luar. Hamurabi dikenal sebagai raja yang menciptakan Undang-undang pertama didunia. Sepeninggal Hamurabi, Shamshuiluna, putranya (1685 – 1648) tidak dapat menahan tekanan dari bangsa-bangsa penjelajah disekitarnya. Bangsa Hurrian (Kaukasian) dan kerajaan Mitani (Arya) yang dibawah kekuasaan Hurrian bergerak dari Utara. Kassite (Kaukasian) dari pegunungan Zagros dari Timur dan “Kerajaan Sea Land” dari Selatan dekat Teluk Persia yang merupakan “master” bangsa Kassite. Tetapi kekalahan total Old Babylon terjadi ketika kekuatan yang terletak jauh di Utara (Anatolia) yg sedang berkembang pesat masuk. Mursilis raja keempat dari kerajaan Het di Anatolia membumi-hanguskan kota Babylon dan membawa pulang seluruh isi kota Babylon. Untuk sesaat lamanya terjadi vakum kekuasaan yang dimanfaatkan oleh bangsa Kassite dengan mengkonsolidasikan seluruh kekuatan perangnya dan mendirikan dinasti baru di Meso. Meski dinasti Old Babylon jatuh, kota Babylonia tetap menjadi culture center selama ratusan tahun kemudian hingga tiba saatnya Nebukadnesar II berkuasa dan Babylonia bersemi kembali.

• Kassite Dynasty (1600an SM)
Dinasti ini berkuasa selama 450 tahun di Meso. Tidak banyak inovasi seni karena masa pemerintahannya lebih terfokus pada konsolidasi militer. Tetapi patut dicatat bahwa seni yg berkembang semasa Kassite adalah awal dari Seni Lintas Benua yg memadukan kebudayaan setempat dgn kebudayaan pendatang. Tercatat 4 raja utama yg berhasil membawa kebesaran dynasti Kassite: 1). Agum II (c. 1595 SM) yg berhasil merebut kendali kekuasaan di Meso setelah hancurnya Old Babylon 2). Ulamburiash (c. 1450 SM) yang berhasil menghancurkan kerajaan Sea Land yang pernah menjadi “master” 3). Kurigalzu I (1417-1379 SM) yang berhasil menganeksasi kota Susa milik bangsa Elam dan selanjutnya menjalin aliansi dengan penguasa di Mesir (Amenophis III) 4). Burnaburiash II (1359 – 1333 SM) yang menjalankan Diplomatic Marriage dengan royal family di Mesir dan Assyria. Pada masa Kassite berkuasa, seorang penguasa lokal berhasil muncul meski hanya sekejap. Nebukadnezar I (c. 1125 – 1104) muncul dalam 2nd Isin Dynasty (1150 – 1025 SM) yang berhasil masuk ke wilyah bangsa Elam dan menahan laju mesin perang bangsa Assyria yang akan dibicarakan kemudian dalam Seni Lintas Benua. Baru disaat Tiglathpilleser I berkuasa di Assyria, kerajaan Kassite tidak dapat menahan laju mesin perangnya dan akhirnya ditaklukan.


• Kerajaan Assyria (Assur)
Bangsa Assyria memenangkan peperangan atas bangsa-bangsa tersebut di atas dan menguasai daerah Mesopotamia. Bangsa Assyria juga ingin menguasai laut untuk melindungi perdagangan. Upaya tersebut baru berhasil sekitar tahun 750 SM. Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Assyria, dan antaranya Raja Sargon I I, Raja Sennacherib, dan Raja Assurbanipal.
Lambat laun Kerajaan Assyria semakin lemah. Hal ini diketahui oleh bangsa Chaldea yang berkembang di daerah Mesopotamia Selatan (bekas kekuasaan Kerajaan Babylonia Lama). Bangsa ini menyerang Kerajaan Assyria. Pada tahun 612 SM, Ibu Kota Niniveh berhasil dikuasai sehingga mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Assyria.
• Kerajaan Babylonia (Baru) atau Chaldea
Setelah berhasil merebut bangsa Assyria pada tahun 612 SM, bangsa Chaldea di bawah pimpinan Raja Nabopalassar membangun kembali Kerajaan Babylonia (atau disebut juga dengan Babylonia Baru). Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Babylonia Baru di antaranya Raja Nabopalassar, Raja Nebokadnezar, Raja Nebonidas, dan Raja Belshazzar. Kerajaan Babylonia Baru runtuh akibat serangan dari bangsa Persia pada tahun 539 SM.
• Kerajaan Persia
Di bawah pimpinan Cyrus berdirilah Kerajaan Persia, berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan Babylonia Baru dan daerah Asia Kecil. Raja Cyrus menguasai sebagian dari daerah India bagian barat. Namun dalam pertempuran melawan bangsa Tura, Raja Cyrus terbunuh. Ia kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Cambysses.
Raja Cambysses berhasii mengembalikan ketentraman dalam negeri Persia. Bahkan pada tahun 525 SM Cambysses berhasil menaklukkan negeri Mesir. Setelah Raja Cambysses meninggal ia digantikan oleh Raja Darius. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Persia mencapai masa kejayaannya. Pada masa itu dibangun istana yang megah dan indah di Kota Suza. Istana di Persepolis terkenal karena mempunyai tangga raksasa untuk memasuki istana tersebut. Kerajaan Persia hancur ketika mendapat serangan dari Iskandar Zulkarnaen.




2.3 Studi kasus : “Kekuasaan dan pemerintahan Hammurabi di Babylonia”
Hammurabbi adalah raja Babylonia yang memerintah sejak 1792-1750 SM. Permulaan lahirnya Babylonia dianggap dimulai sejak pemerintahan Hammurabi. Ia terlahir dengan nama Hammurabi Yahola pada sekitar tahun 1792 SM. Hammurabi ditakdirkan meneruskan tahta kerajaan Babylonia. Menjadi raja keenam dari dinasti Babylonia pertama. Dalam Bible (Kejadian 14:1) Hammurabi adalah "Amraphel" raja dari Sinoar.
Kota Babylonia dibangun oleh bangsa Amori di bawah pimpinan Sumuabum. Letak Kota Babylonia dekat dengan Kota Kish. Bangsa Amori tampil sebagai penguasa baru di Mesopotamia. Pada masa pemerintahan Hammurabi, kekuasaan Babylonia terbentang dari Teluk Persia sampai seberang wilayah Turki sekarang dan dari Pegunungan Zagros di timur sampai Sungai Khabur di Siria. Sejak awal pemerintahannya, Raja Hammurabi telah memperkenalkan sistem hukuman dalam kehidupan masyarakat yang peraturannya didasarkan atas nilai-nilai tradisional. Dengan peraturan hukum seperti itu, masyarakat akan dapat hidup dengan hidup yang tertib dan menjadikan Raja Hammurabi sebagai raja yang besar, bijaksana, dan termasyhur namanya.
Hammurabi mempersatukan kota-kota Mesopotamia seperti yang telah dilakukan Sargon sebelum dia. Ia mendirikan sebuah sistem pos kerajaan, jaringan jalan yang baru, dan garis komando yang efektif bagi para pejabat pemerintahannya.
Wilayah kekuasaan Hammurabi







Pada masa kepemimpinannya, Hammurabi banyak melakukan langkah yang luar biasa. Hammurabi memimpin pasukannya untuk menyerang Akkad, Elam, Larsa, Mari dan Sumer, yang menjadikan Kekaisaran Babylonia yang utuh, sama seperti apa yang dilakukan Menes lebih dari seribu tahun sebelumnya. Kemampuan memimpin Hammurabi tidak perlu diragukan lagi, kemampuan berorganisasi Hammurabi juga terungkap lewat surat yang ia kirim untuk para bawahannya, bisa dibilang Hammurabi adalah seorang administrator yang handal yang mampu mengatur segala aspek dalam pemerintahannya. Kesuksesannya dalam membangun Babylonia menjadikan Hammurabi sebagai pemimpin berpengaruh di Asia Barat pada jamannya. Bahkan ia mengendalikan jalur perdagangan barat. Dan Hammurabi banyak menaklukan kerajaan lain











Selain itu, Hammurabi menyusun undang-undang Mesopotamia dalam bentuk tertulis yang disederhanakan. Undang-undang ini diukir pada sebuah tiang batu raksasa yang ditemukan di Susa. Para sarjana modern telah menyatakan Kitab Undang-Undang Hammurabi ini sebagai "sebuah monumen kebijaksanaan dan keadilan
Hukum Hammurabi berupa prasasti batu yang tingginya delapan kaki atau sekitar 2,5 meter dan ditempatkan di tengah-tengah ibu kota Kerajaan Babylonia. Prasasti itu ditemukan kembali oleh pada ahli Prancis di Kota Susa (Persia) pada abad ke-20. Hukum itu dikenal dengan Hukum atau Undang-Undang Hammurabi (CodexHammurabi) dan merupakan hukum atau undang-undang tertulis pertama di dunia (walaupun UU tersebut kelanjutan dari system resmi yang telah ada sebelumnya.). Dalam kitab hukum atau undang-undang itu ditulis tentang peraturan-peraturan yang menyangkut bidang pertanian, perdagangan, agama, pemerintahan, dan kemasyarakatan. Hukum itu terdiri dari 300 pokok undang-undang dari 35 kode lain yang terpecah dan lepas. Identifikasi dari kode itu sendiri tentang kriminal tertentu beserta ganjarannya. Kode tersebut juga merupakan aturan resmi yang menjelaskan struktur pemerintahan. Karena Hammurabi juga seorang pemuka agama, kode tersebut juga mangandung perintah beragama kepada rakyat Babylonia. Pada setiap bagian dengan jelas tercantum jenis-jenis pelanggaran dan hukumannya. Dalam menjalankan undang-undang itu, Raja Hammurabi bertindak dengan keras dan tegas, sehingga terwujud ketertiban dan keamanan.
Raja Hammurabi adalah orang hebat (ada juga yang mengatakan ‘gila’) yang menciptakan “Code of Hammurabi” atau Hukum Hammurabi, salah satu dari beberapa hukum tertulis yang dibuat beberapa ribu tahun yang lalu. Sebelum ada hukum tertulis, titah raja berlaku sebagai hukum, sehingga tidak ada standar yang sama dan mengikat untuk seluruh rakyat. Code of Hammurabi ini menjadi dasar bagi berbagai aturan hukum yang berlaku di dunia modern saat ini.
Ada kisah yang menceritakan asal mula pembentukan Undang-Undang Hammurabi tersebut adalah, Pada suatu ketika, Hammurabi merasa kesal karena banyak gubernur di wilayah kekuasaannya yang tidak mau mengirimkan tentara untuk berperang. Maka ia memerintahkan semua gubernur untuk datang menghadap. Berdatanganlah para pemimpin wilayah itu, dari berbagai suku di Afrika dan Asia Barat. Mereka datang dengan pakaian kebesaran masing-masing. Ada yang datang dengan jubah sutera dan perhiasan emas-perak, ada yang menutup tubuhnya dengan bulu binatang, ada yang hanya bercawat dan melumuri tubuh serta wajahnya dengan cat warna warni, ada yang berambut panjang terjurai-jurai, ada yang mencukur plontos kepalanya. Pokoknya semua tampil dengan ‘dandanan terbaik’ mereka, menurut versi suku dan budaya masing-masing.
Hammurabi kaget melihat rakyatnya yang aneka corak itu. Kerajaan apa ini, yang rakyatnya gado-gado seperti ini, pikirnya. Ini bukan kerajaan yang tertib dan rapi, tapi panggung sirkus, geramnya dengan kesal. Jika dandanan mereka saja centang prenang, amburadul, pasti perilaku mereka pun semau-mau sendiri. Hammurabi urung memberi ceramah tentang pentingnya mengirimkan tentara bagi kerajaan, dan menyuruh semua gubernur dan utusan wilayah itu untuk pulang.
Hammurabi kemudian memilih orang-orang kasim yang paling pintar (pada masa itu, orang kasim memiliki kedudukan yang terhormat dan terpercaya di kerajaan), dan menyuruh mereka membuat suatu hukum yang akan mengatur perilaku seluruh orang di wilayah kekuasaan kerajaannya. Maka terciptalah Code of Hammurabi yang terdiri atas 282 hukum. Hukum Hammurabi ini bersifat spesifik, dan selalu disertai dengan sanksi yang berat. Jika dilihat dari perspektif modern masa kini, sanksi yang diberikan oleh Hukum Hammurabi sangat mengerikan, sering kali berupa potong tangan atau hukuman mati. Harus kita pahami, bahwa hukum ini diciptakan hampir empat ribu tahun yang lalu, dimana kehidupan masyarakat pada saat itu masih sangat bar-bar. Maka agar orang takut, ancaman hukuman pun harus memiliki tingkat kekejaman yang tinggi ini pula merupakan penerapan konsep politik dan kekuasaan yang anarkhisme/Totalitarianisme yakni untuk mempertahankan kekuasaan yang raja.
Filosofi yang dianut pada penyusunan Code of Hammurabi adalah “Eye for Eye, Tooth for Tooth”, filosofi ‘law of retalitation’ atau filosofi balas dendam. Beberapa contoh hukum Hammurabi antara lain : seorang biarawati akan dibakar hidup-hidup jika kedapatan memasuki penginapan tanpa ijin, seorang dokter bedah yang pasiennya meninggal saat dalam penanganannya akan kehilangan sebelah tangannya, orang yang mencuri akan dipotong tangannya, orang yang berbohong akan dipotong lidahnya, dan lain-lain.
Salah satu contoh kasus yang berdasarkan pada hukum Hammurabi adalah sebagai berikut misalnya : “ Ada tukang batu yang membuat rumah, dan rumah itu ambruk sehingga menewaskan penghuni yang ada di dalamnya, maka tukang batu tersebut harus dihukum mati”. Hukum yang ‘mengerikan’ tersebut sesungguhnya memiliki filosofi tentang jaminan mutu dan profesionalisme, dimana setiap orang harus memiliki profesionalitas dalam bekerja, dan bertanggungjawab atas hasil pekerjaannya.







Hammurabi adalah seorang raja yang sangat tegas dan disiplin. Ia ingin segala sesuatu berjalan dengan tertib dan teratur, dan semua orang menaati peraturan. Selain peraturan tentang moral, Ada juga hukum yang ‘a-moral’, yaitu : seorang peminjam dapat menghapus hutangnya setelah tiga tahun bila ia menyerahkan isteri atau anaknya kepada sang pemberi hutang (bersyukurlah semua wanita yang hidup pada zaman sekarang, yang bisa menolak jika akan dipakai untuk membayar hutang). Pada masa itu, perempuan berada pada posisi yang sangat direndahkan, tidak memiliki hak apa pun atas dirinya. Ia dianggap seperti barang yang dimiliki oleh ayah atau suaminya, yang boleh diperlakukan sesuka hati oleh laki-laki yang menguasainya.
Tetapi ada juga hukum yang melindungi perempuan, yaitu : seorang janda berhak mendapatkan warisan sejumlah yang diterima anak lelakinya. Mengingat bahwa pada saat itu perempuan sama sekali tidak memiliki hak (termasuk tidak memiliki hak atas harta benda), dan janda yang ditinggal mati suaminya berada pada posisi paling lemah (karena ia menjadi ‘barang tak bertuan’ yang boleh ‘diambil’ oleh siapa pun), maka hukum ini merupakan pembelaan dan perlindungan yang sangat besar maknanya bagi perempuan.









Gambar di atas menunjukkan Hammurabi yang menerima Code of Hammurabi dan penghormatan dari dewa Babylonia, yaitu Dewa Marduk atau Shamash sehingga dalam hal ini penglegalisasian (legitimasi) dewa atas diri sang raja pun menjadi salah satu konsep politik yang diterapkan oleh Hammurabi untuk melanggengkan dan emmpertahankan kekuasaanya.. Relief tersebut terdapat pada bagian atas prasasti Hammurabi yang sekarang disimpan di Musee du Louvre, Paris. Prasasti ini terbuat dari batu, tingginya sekitar 2 meter dengan lebar 70 cm. Di bawah relief tersebut dipahatkan hukum Hammurabi yang terdiri atas 282 pasal dalam bahasa Akkadian. Prasasti ini ditemukan pada tahun 1901 oleh seorang egyptologist (ahli tentang Mesir) bernama Gustave Jequier di Khuzestan, Iran.
Pada saat hukum Hammurabi selesai disusun oleh orang-orang kasim, hukum tersebut kemudian dipahat pada lempengan-lempengan batu dan dipasang di tempat umum, sehingga seluruh rakyat bisa membacanya. Prasati itu diperbanyak dan disebarkan ke seluruh wilayah kekuasaan Hammurabi yang sangat luas. Hammurabi sangat puas berhasil menciptakan hukum bagi seluruh umatnya. Dia, yang menganggap diri adalah dewa, berkeyakinan bahwa setelah hukum itu diundangkan, rakyat di seluruh wilayah kekuasaannya akan hidup tertib, rapi, semua terkontrol, dan semua memiliki standar perilaku yang sama.
Tapi apa yang diharapkannya tidak begitu berjalan mulus, Oleh karena pasal-pasal dalam hukum Hammurabi dibuat sangat spesifik, dan kebanyakan mengacu pada keadaan yang ditemui di Mesopotamia serta ditulis dalam bahasa Babylonia, maka kekacauan terjadi di wilayah-wilayah yang memiliki budaya dan bahasa berbeda.
Misalnya ada suatu cerita, Suatu ketika tiga orang utusan membawa batu prasasti bertuliskan hukum Hammurabi ke daerah Hinterland. Mereka melintasi gurun yang sangat luas dan panas tak terkira selama berhari-hari. Ketika akhirnya tiba di sebuah oase, mereka yang sudah sangat kehausan itu ingin minum. Namun, mereka kebingungan ketika membaca aturan nomor 214 yang berbunyi : “Barang siapa yang ingin minum pada saat ia sedang bepergian harus segera mengikat keledainya pada sebatang pohon dengan aman”.
Peraturan ini sesungguhnya dimaksudkan untuk melindungi keledai dari perlakuan pemiliknya yang sewenang-wenang, karena binatang ini memiliki nilai yang tinggi di tanah milik Hammurabi. Celakanya, para pembawa prasasti ini berasal dari Hinterlands, dan pada aturan itu keledai disebut dengan istilah “ass”, sementara dalam bahasa Hinterlands, “ass” berarti pantat. Lagipula, orang-orang tersebut tidak membawa keledai, melainkan onta. Maka, mereka mengikatkan pantat mereka ke pohon, dan meregangkan tubuh mereka untuk mencapai tepian danau di oase tersebut agar bisa minum. Namun karena jarak pohon tersebut terlalu jauh, maka mereka tak pernah berhasil mencapai tepian danau, dan akhirnya tewas. Adapun onta-onta yang mereka tunggangi, setelah minum sepuas-puasnya, lalu melenggang pergi meninggalkan ketiga tuannya. Karena tidak tahu tujuannya, onta-onta itu tersesat dan tidak pernah sampai ke Hinterlands. Maka hukum Hammurabi tidak pernah diterapkan di wilayah itu.
Kisah sedih yang lain terjadi di Etiopia. Di sini, terdapat kebiasaan yang mengharuskan seorang pembuat roti menyisakan satu loyang roti setiap kali mereka memanggang, sebagai derma bagi kaum miskin. Roti ini ditaruh di sebuah jendela, dan para fakir miskin akan mengambilnya karena tahu roti itu memang disediakan untuk mereka. Tradisi yang terpuji ini sudah berlaku dari generasi ke generasi, dan menjadi pranata sosial yang membuat orang miskin hidup tenteram. Tapi hukum Hammurabi mengubah semua itu.
Hukum no 764 berbunyi : “Barang siapa mengambil barang apa pun yang tidak ia beli, dinyatakan bersalah atas tuduhan pencurian dan akan kehilangan tangannya.” Empat puluh orang papa kehilangan lengan mereka satu hari setelah prasasti hukum Hammurabi tiba di tempat itu. Masih banyak kisah tragis pada penerapan hukum Hammurabi, akibat salah persepsi dan pengingkaran perbedaan budaya di berbagai wilayah. Namun demikian, Code of Hammurabi merupakan cikal bakal dari hukum tertulis yang kemudian diterapkan di dunia modern.
Relief Hammurabi dapat ditemukan di berbagai gedung pemerintahan di Amerika Serikat. Hammurabi adalah satu dari 23 pembuat hukum yang reliefnya terdapat di U.S. House of Representatives di United States Capitol. Relief Hammurabi yang menerima Code of hammurabi dari Dewa Shamash juga terdapat pada dinding selatan U.S. Supreme Court Building.
Kitab Undang-undang Hammurabi menyusun banyak hukum dan kebiasaan yang telah digunakan selama banyak generasi. Ini ditunjukkan oleh publikasi yang berikut dari Kitab Undang-undang Lipit-Ishtar, yang berisi hukum-hukum yang sama dengan kitab Undang-undang Hammurabi dan yang ditulis dua abad lebih dulu. Bukti mengenai hukum-hukum lain yang lebih tua telah ditemukan dalam penggalian Tell Hermel (1945 dan seterusnya) di daerah Baghdad masa kini. Sejumlah lempeng-lempeng tanah liat telah ditemukan yang mencakup banyak hukum dari mana Bila lama (abad ke 19 sebelum Masehi kronologi minimal). Salah satu dari hukum-hukum ini sama dengan hukum dalam Keluaran 21:35.
Tetapi, sepeninggal Hammurabi wilayah Babylonia terpecah-balah dan akhirnya Babylonia (Lama) runtuh karena serangan dari bangsa Hitti (Hittit). Selanjutnya Mesopotamia diduduki dan diperintah oleh bangsa Kassi (Kassit). Walaupun Hammurabi berhasil memenangkan banyak peperangan semasa periode akhir pemerintahannya, dia tetap bukan seorang state builder yang hebat. Dia tidak mendirikan fungsional birokrasi dan memilih untuk mengikuti pendekatan total dalam pemerintahannya. Hammurabi sangat aktif dalam membangun dan memperbaiki tempat ibadah, dinding kota dan gedung publik, membangun kanal untuk irigasi dan juga berperang. Hal utama yang menjadi perhatian Hammurabi semasa pemerintahannya adalah untuk menjamin penguasaan penuh bangsa Babylonia atas sungai Euphrates, sumber kehidupan negaranya.
Selama 25 tahun pemerintahannya, bangsa Babylonia merupakan korban dari desakan dan gangguan dari kota dan Negara tetangganya. Saingan utamanya adalah Larsa, Mari, Ashur dan Eshnunna, Negara yang pada saat suatu saat nanti akan menjadi temannya. Mungkin Hammurrabi adalah penguasa yang paling terkenal di masa awal munculnya peradaban Mesopotamia, tetapi salah jika menganggap dia adalah yang paling berperan dan yang paling penting. Namun kita tidak bisa memungkiri bahwa pada saat itu Babylonia berkembang menjadi sebuah kekuatan yang sangat berpengaruh di Asia Timur kuno melalui cara kampanye militernya. Pada bagian dalam pameran ini juga memperlihatkan informasi sejarah pasca Babylonia atau para penguasa Chaldean.

Sejarah masuknya Agama Islam di Benua Amerika

ISLAM DI BENUA AMERIKA
“MEMBUKA TABIR KEDATANGAN ISLAM DI BENUA AMERIKA”
(Sejarah dan Perkembangan Awal)

A. Pengantar
Islam merupakan sebuah Imperium yang begitu megah pada masanya. Islam berhasil memberikan kemakmuran serta kemajuan bagi daerah-daerah kekuasaanya. Bani Ummayah, bani Abasiah, serta dinasti-dinasti lainya yang turut memberikan kejayaan bagi Inperium Islam saat itu.
Kejayaan Islam saat itu tersebar luas diberbagai wilayah, dari benua Eropa, Asia, Afrika. Namun tidak hanya samapi disitu saja, Islam pada masa Umayah di Spanyol telah berhasil melakukan hubungan dengan dunia baru, gelap dan berkabut yakni benua yang sekarang kita sebut benua Amerika.
Jika memang benar pada masa Umayah di Spanyol yakni pada sekitar abad 10an, para pelayar-pelayar Muslim telah berhasil menginjakan kakinya didunia baru tersebut, lantas kenapa sejarah dunia mencatat bahwa penemu dunia baru yang kita anggap sekarang adalah benua Amerika ditemukan oleh Christopher Columbus orang Spanyol yang beragama Khatolik???. Sebenarnya tulisan kecil kami ini tidak membahas mengenai siapa sebenarnya penemu benua Amerika, karena disini kami tekankan bahwa pembahasan kami adalah mengenai kedatangan Islam di benua Amerika. Apabila dalam pembahasan kami ini, terdapat keterhubungan dengan kontroversi tentang penemu benua Amerika, mungkin ini adalah suatu keterkaitan yang memang tidak bisa dihindarkan. Dan ini pun merupakan suatu pembahasan yang menurut kami sangat menarik dan menantang, sehingga tema ini layak untuk kami bahas dalam mata kuliah sejarah Peradaban Islam, dimana pembahasan mengenai hal tersebut belum begitu banyak ditulis dan dikaji oleh orang banyak.
Namun, untuk menghindari adanya perluasan serta melebarnya pembahasan, maka disini kami cantumkan beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas tersebut, yakni sebagai berikut:
• Mengapa Islam menyebar sampai ke benua Amerika?
• Bagaimanakah awal kedatangan Islam di benua Amerika?
• Bagaimana reaksi dari masyarakat pribumi benua Amerika terhadap kedatangan Islam?
• Bagaimana keadaan Islam di benua Amerika setelah kedatangan Colombus?
• Bagaimana jejak-jejak peninggalan Islam di benua Amerika?

B. Masuk dan Kedatangan Islam ke benua Amerika
• Alasan dan latar belakang
Masuk dan kedatangan Islam sudah dimulai sejak zaman Bani Umayyah di Spanyol yaitu pada masa pemerintahan Abdurahman III (912-961M). Pada masa kepemimpinan Abdurahman III, ia berhasil menciptakan kemakmuran dan kemajuan Spanyol, seperti kemajuan dalam bidang perekonomian, seni arsitektur serta kemajuan dalam bidang armada laut, dengan kekuataan armada laut tersebut Abdurahman bisa memperluas kekuasaannya sampai ke Afrika Barat. Seperti dalam sumber lain yang kami temukan mengatakan bahwa:
Pada pertengahan abad ke-10, pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu Abdurrahman III (929-961 M.), kaum muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke Barat dari pelabuhan Delbra di Spanyol, menembus ‘samudera yang gelap dan berkabut’ yang disebutnya Ard Majhoola. Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang ‘tak dikenal dan aneh’. Ada kaum muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu, dan mereka inilah yang dianggap kaum imigran Muslim gelombang pertama di Amerika.
(http://rusd.wordpress.com/2009/01/13/islam-di-amerika-sebelum-columbus/)

Sehingga dengan demikian kami dapat menyimpulkan bahwa sekitar abad ke 10 umat Islam telah menemukan dunia baru yang dalam hal ini adalah benua Amerika, dan umat muslim telah melakukan interaksi dengan masyarakat atau dengan orang Amerika tersebut sejak abad 10M. Sehingga dari sinilah awal dimulainya hubungan antara Islam dengan benua Amerika, dan ternyata jauh sebelum kedatangan Columbus.
Bukti-bukti lain yang memperkuat pendapat kami mengenai adanya hubungan antara Islam dengan benua Amerika sekitar abad ke 10 M atau jauh sebelum kedatangan Columbus adalah sebagai berikut:
• Adanya pengaruh Afrika dalam industri-industri tradisional yang dimiliki oleh orang Indian Amerika dan ditemukannya peningglan-peningglan Afrika berupa tulisan pada batu-batu di Amerika Tengah dan selatan.
• Selain itu juga ditemukan mata uang logam Arab yang di cetak di Andalusia (Spanyol) yang ditemukan di Amerika Selatan.
• Loe Weiner, pakar sejarah dari Harvard University, dalam bukunya “Africa and the Discovery of America” (1920) menulis bahwa Columbus telah mengetahui kehadiran orang-orang Islam yang tersebar seluas Karibia, Amerika Tengah dan Utara, termasuk Canada. Mereka berdagang dan telah melakukan asimilasi perkawinan dengan orang-orang Indian dari suku Iroquois dan Algonquin. (http://rusd.wordpress.com/2009/01/13/islam-di-amerika-sebelum-columbus/)
• Geografer dan pembuat peta bernama Al-Syarif Al-Idrisi (1099- 1166) menulis dalam bukunya yang terkenal Nuzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaaq (Ekskursi dari yang Rindu Mengarungi Ufuq) bahwa sekelompok pelaut dari Afrika Utara berlayar mengarungi Samudra yang gelap dan berkabut dari Lisbon (Portugal) dengan maksud mendapatkan apa yang ada di balik samudra itu, betapa luasnya dan di mana batasnya. Mereka menemukan pulau yang penghuninya bercocok tanam dan telah mempergunakan bahasa Arab. (http://rusd.wordpress.com/2009/01/13/islam-di-amerika-sebelum-columbus/)
• Didalam buku 105 tokoh penemu dan perintis dunia, kami menemukan biodata serta profil tentang Al-Idrisi, ia merupakan kelahiran Spanyol dan merupakan orang yang pertama kalinya membuat globe. Didalam buku tersebut diceritakan bahwa kemampuan Al-Idrisi membuta Globe sangat menarik perhatian Raja Roger II, yakni raja Sicilia turunan Normandia yang memerintah pada tahun 1129-1140. Raja Roger II meminta Al-Idrisi untuk membuat peta dunia terbaru. Alidrisi menyanggupinya dengan syarat ia memperkenankan memasukan data bahwa Siscilia pernah berada dalam kekuasaan Islam sebelum Raja Roger berkuasa disana. Peta pesanan Raja Roger pun jadi dan diwujudkan dalam bentuk Bola dunia atau yang biasa diseburt dengan “Globe”. Globe tersebut terbuat dari Perak seberat 400 gram, didalamnya Asl-Idrisi mencantumkan ketujuh benua lengkap dengan rute perdagangan, danau-danau, sungai-sungai, kota-kota besar, daratan, serta pegunungan. Sehingga jelas sekali bahwa benua yang di anggap benua Amerika saat ini, memang sudah ditemukan.
• Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berangkat dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 – 1307), penguasa keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Mroeh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.
• Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) mencatat berbagai ekpedisi ini dengan cermat. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu. Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 – 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 – 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.
• Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I (1517). Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara akurat
• Menzies juga mengemukakan bahwa Laksamana Zheng He (Ceng Ho), seorang Laksamana Cina Muslim, telah mendarat di Amerika pada tahun 1421, 71 tahun lebih awal ketimbang Columbus. Lima abad sebelumnya, Khaskhas Ibn Saeed Ibn Aswad pun telah menjejakkan kakidi Amerika. Jelas, penemu Amerika sama seklai bukan Colombus, tetapi para pionir pelayaran dunia, yakni pelaut-pelaut Islam yang ulung.
• Columbus dan para penjelajah Spanyol serta Portugis mampu melayari menyeberang Samudra Atlantik dalam jarak sekitar 2400 km, adalah karena bantuan informasi geografis dan navigasi dari peta yang dibuat oleh pedagang-pedagang Muslimin, termasuk informasi dari buku tulisan Abul Hassan Al-Masudi yang berjudul Akhbar az-Zaman. Tidak banyak diketahui orang, bahwa Columbus dibantu oleh dua orang nakhoda Muslim pada waktu ekspedisi pertamanya menyeberang transatlantik. Kedua kapten Muslim itu adalah dua bersaudara Martin Alonso Pinzon yang menakodai kapal Pinta, dan Vicente Yanez Pinzon yang menakodai kapal Nina. Keduanya adalah hartawan yang mahir dalam seluk-beluk perkapalan, membantu Columbus dalam organisasi ekspedisi itu, dan mempersiapkan perlengkapan kapal bendera Santa Maria. Bersaudara Pinzon ini masih memiliki ikatan kekeluargaan dengan Abuzayan Muhammad III (1362-66), Sultan Maroko dari dinasti Marinid (1196-1465). (Thacher, John Boyd: Christopher Columbus, New York 1950).
• Ditemukannya prasasti dalam bahasa arab di lembah Misisipi dan Arizona. Dalam isi prasasti itu dikatakan bahawa para imigran juga membawa gajah dari Afrika.
Para kaum muslim yang melakukan perjalanan pada pertengahan abad 10 M ini merupakan kaum imigran muslim gelombang pertama di benua Amerika, alasan mereka memang benar-benar untuk perdagangan dan penyebaran agama Islam ke daerah lain atau dalam umat Islam dikenal dengan Darul Harb (daerah yang belum Islam dan sudah menjadi tugas dari khilafah untuk mengislamkannya melaui dakwah).
Selain bukti-bukti yang menunjukan adanya umat muslim ke benua Amerika pada gelombang pertama yakni sekitar abad ke 10, bukti lain juga menunjukan bahwa setelah kedatangan Columbus ke benua Amerika, yakni sekitar pertengahan abad ke-16 adanya kedatangan umat muslim pada gelombang kedua yang lebih besar lagi. Alasan kedatangan mereka dalam gelombang kedua ini dikarenakan setelah benteng Granada di Spanyol milik Islam jatuh pada tahun 1492, maka kekuasaan Islam di Eropa khususnya di Spanyol telah berakhir sehingga kekuasaan dipegang oleh orang-orang kristen.
Sekitar pertengahan Abad ke-16, terjadi pemaksaan besar-besaran secara kejam terhadap orang-orang Islam dan orang-orang Yahudi untuk menganut agam Khatolik menganut agama Katholik, yang terkenal dalam sejarah sebagai Spanish Inquisition. Pada masa itu keadaan orang-orang Yahudi dan orang-orang Islam sangat menyedihkan, karena penganiayaan dari pihak Gereja Katolik Roma yang dilaksanakan oleh inkuisisi tersebut. Karena penyiksaaan terhadap orang-orang Islam dan Yahudi, maka ada tiga macam sikap orang-orang Yahudi dan orang-orang Islam dalam menghadapi inkusisi tersebut, yakni:
o Pertama, yang tidak mau beralih agama. Akibatnya mereka disiksa kemudian dieksekusi dengan dibakar atau dipancangkan di kayu salib.
o Kedua, beralih agama menjadi Katholik Roma. Mereka itu diawasi pula apakah memang berganti agama secara serius atau tidak. Kelompok orang Islam yang beralih agama itu disebut kelompok Morisko, sedangkan yang dari agama Yahudi disebut kelompok Marrano.
o Ketiga, melarikan diri atau hijrah menyeberang Laut Atlantik yang dahulunya dinamakan Samudra yang gelap dan berkabut yakni Benua Amerika. Inilah kelompok imigran gelombang kedua di negeri baru itu (Benua Amerika).
Penganiayaan itu mencapai puncaknya semasa Paus Sixtus V (1585-1590). Sekurang-kurangnya ada dua dokumen yang menyangkut inkusisi ini. Yang pertama, Raja Spanyol Carlos V mengeluarkan dekrit pada tahun 1539 melarang penduduk bermigrasi ke Amerika Latin bagi keturunan Muslimin yang dihukum bakar dan dieksekusi di kayu sula itu. Yang kedua dekrit itu diratifikasi pada 1543, dan disertai perintah pengusiran Muslimin keluar dari jajahan Spanyol di seberang laut Atlantik. Ini adalah bukti historis adanya imigran Muslimin gelombang kedua sebelum tahun 1543 (dekrit kedua).
Sehingga dengan demikian, kedatangan imigran geMuslim serta Yahudi pada gelombang kedua ke dunia baru tersebut (yang sekarang dinamakan benua Amerika) adalah bukti bahwa pengetahuan mereka tentang dunia baru yang gelap dan berkabut yakni benua Amerika sudah ada sebelum keberangkatan mereka tersebut.

C. Perkembangan Awal
• Interaksi antara masyarakat pribumi dengan komunitas Islam di Amerika
Seperti yang telah kita bahas diatas, bahwa hubungan Islam dengan benua Amerika dimulai sekitar abad ke 10 dan jauh sebelum kedatangan Columbus ke benua Amerika, yakni pada masa ke Khalifahan Umayah di Spanyol, yang pada saat itu di pimpin oleh Abdurahman III.
Diatas pun sudah dijelaskan apa alasan dan latarbelakangnya sehingga pada akhirnya umat Muslim dapat menemukan benua baru yang sekarang kita kenal sebagai benua Amerika. Namun pembahasan kami tidak cukup sampai disitu saja, kami mencoba memaparkan bagaimana hubungan antara Islam dengan masyarakat pribumi Amerika pada saat itu?? Seperti beberapa sumber yang kami kutip ini :
Sejarawan Ivan Van Sertima dalam karyanya They Came Before Columbus membuktikan adanya kontak antara Muslim Afrika dengan orang Amerika asli. Dalam karyanya yang lain, African Presence in Early America, Van Sertima, menemukan fakta bahwa para pedagang Muslim dari Arab juga sangat aktif berniaga dengan masyarakat yang tinggal di Amerika. Van Sertima juga menuturkan, saat menginjakkan kaki di benua Amerika, Columbus pun mengungkapkan kekagumannya kepada orang Karibian yang sudah beragama Islam. "Columbus juga tahun bahwa Muslim dari pantai Barat Afrika telah tinggal lebih dulu di Karibia, Amerika Tengah, Selatan, dan Utara," papar Van Sertima. Umat Islam yang awalnya berdagang telah membangun komunitas di wilayah itu dengan menikahi penduduk asli.(,,,,)

(http://sembarangada.blogspot.com/2009/07/sejarah-islam-di-benua-amerika-jauh.html)

Dalam sumber lain pun kami menemukan bahwa :

“Orang Islam yang datang dengan kedamaian, membuatnya bisa diterima, berinteraksi, bahkan bisa berbaur dengan penduduk secara cepat dan sukses menyebarkan agama Islam bersama ilmu pengetahuan. Di pulau ini, Islam telah berlama-lama dengan menciptakan peradaban penduduk menjadi tinggi. Itulah mengapa sebabnya, di Amerika setelah Columbus datang, sudah banyak berdiri bangunan dan banyaknya masjid-masjid yang berciri khas Arab.”

(http://www.sanggarparadigma.org/index.php?option=com_content&view=article&id=51:columbus-bukan-penemu-benua amerika&catid=13:sejarah&Itemid=1)

Dari sumber-sumber yang kami temukan tersebut, bahwa pada saat umat muslim datang atau sampai di dunia baru tersebut, tujuan mereka adalah untuk berdagang, dan dapat kami katakan pula kedatangan mereka tersebut secara damai, bisa dibuktikan bahwa para pedagang tersebut datang, kemudian bermukim disana dengan membentuk sebuah komunitas, lalu terjadilah suatu interaksi yang menyebabkan terjadinya pernikahan antara kaum muslim dengan masyarakat pribumi sehingga terbentuklah suatu komunitas muslim dan menjadi bagian dari local-genius Amerika. Dengan demikian kami dapat menyimpulkan bahwa kedatangan umat Islam ke benua Amerika diterima oleh masyarakat pribumi secara damai.
Bukti lain yang menunjukkan bahwa terjadinya interaksi antara suku-suku yang ada di Amerika, serta diterimanya komunitas muslim di Amerika tersebut terlihat dari adanya penggunaan bahasa Arab yang dipakai oleh beberapa nama-nama suku Indian dan kepala sukunya. Beberapa nama suku Indian dan kepala suku yang menggunakan akar kata bahasa Arab yaitu: Anasazi, Apache, Arawak, Cherokee (Shar-kee), Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Kepala suku Indian Cherokee yang terkenal, Sequoyah yang nama aslinya Sikwoya, merupakan ketua suku yang sangat terkenal karena beliau menciptakan sillabel huruf-huruf (Cherokee Syllabary) bagi orang Indian pada tahun 1821. Namanya diabadikan sebagai nama pohon Redwood yang tertinggi di California, sekarang dapat disaksikan di taman hutan lindung di utara San Francisco.
Selain pengaruh penggunaan bahasa dalam nama-nama ada juga pengaruh umat Islam lainnya, yaitu dari segi berpakaian. Dalam beberapa sumber yang kami dapat disebutkan bahwa ada beberapa kepala suku yang menggunakan sorban sebagai tutup kepala, diantaranya adalah Cherokee (Shar-kee) atau yang lebih dikenal dengan nama Sequoyah, Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Namun karena adanya gambaran yang diberikan oleh para seniman barat mengenai orang-orang suku Indian yang selalu mengenakan bulu-bulu burung warna-warni sebagai penghias kepalanya, sehingga kita sering mensamaratakan bahwa orang-orang suku Indian itu seperti yang digambarkan oleh orang-orang barat tersebut. Padahal selain menggunakan bulu-bulu burung ada juga orang-orang suku Indian tyang menggunakan sorban sebagai penutup kepalanya.
Selain itu juga orang-orang Indian Amerika juga memegang nilai ketuhanan dengan mempercayai adanya Tuhan yang menguasai seluruh alam semesta ini, dan Tuhan tersebut tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga meyakini bahwa tugas utama manusia diciptakan oleh Tuhan adalah untuk memuja dan menyembahnya. Seperti penuturan seorang kepala suku Ohiyesa: ”In the life of the Indian, there was only inevitable duty -the duty of prayer- the daily recognition of the Unseen and the Eternal”. Di dalam Al Qur’an, kita diberitahukan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin adalah semata-mata demi untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ahli sejarah seni Jerman, Alexander Von Wuthenau, dalam buku klasiknya “Unexpected Faces in Ancient America” (1975); serta Ivan Van Sertima dengan buku “They Came Before Columbus” (1976) dan juga mengedit buku “African Presence In Early America” di mana intelektual Perancis abad ke-19 Brasseur de Bourboug di situ mengungkapkan keberadaan orang-orang Islam di Amerika tengah, yang juga didukung essei dari P.V. Ramos dalam buku yang sama tentang keberadaan ‘Mohemmedans’ di Karibia (Carib) yang dijumpai Columbus. Beberapa literature lainnya yang bisa ditelusuri tentang hal yang sama antara lain dari ahli arkeologi dan linguis Howard Barraclough (Barry) Fell berjudul “Saga America” (1980); Colin Taylor (editor) “The Native Americans” (1991); dan orientalis Inggris De Lacy O’Leary yang menulis “Arabic Thought and It’s Place In Western History” (1992). Salah satu buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karya Gavin Menzies,seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil penelusurannya, menemukan adanya peta empat buah pulau di Karibia yang dibuat pada tahun 1424 dan ditandatangani oleh Zuane Pissigano, kartografer dari Venesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahun sebelum Columbus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puerto Rico dan Guadalupe. (Diambil dari: digest.eramuslim.com - New Jerusalem, Sisi Amerika Yang Disembunyikan)
Tak perlu diragukan lagi, secara historis kaum Muslimin telah memberi pengaruh dalam evolusi masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Christopher Columbus menemukannya,'' tutur Fareed H. Numan dalam American Muslim History A Chronological Observation. Sejarah mencatat Muslim dari Afrika telah menjalin hubungan dengan penduduk asli benua Amerika, jauh sebelum Columbus tiba.

• Keadaan Islam di benua Amerika pada saat kedatangan Colombus

Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai 'The New World' ketika pertama kali menginjakkan kakinya di benua itu pada 21 Oktober 1492. Namun, bagi umat Islam di era keemasan, Amerika bukanlah sebuah 'Dunia Baru'. Sebab, 603 tahun sebelum penjelajah Spanyol itu menemukan benua tersebut, para penjelajah Muslim dari Afrika Barat telah membangun peradaban di Amerika.
Sederet sejarawan menemukan fakta bahwa para penjelajah Muslim telah menginjakkan kaki dan menyebarkan Islam di benua itu lebih dari setengah milenium sebelum Columbus. Secara historis umat Islam telah memberi kontribusi dalam ilmu pengetahuan, seni, serta kemanusiaan di benua Amerika.
Ketika Columbus mendarat di kepulauan Bahama pada 12 Oktober 1492, pulau itu sudah dinamai Guanahani oleh penduduknya. Kata ini berasal dari bahasa Mandika yang merupakan turunan dari bahasa Arab. Dilaporkan oleh Columbus bahwa penduduk asli di sini bersahabat dan suka menolong. Guana, yang hingga hari ini masih banyak dipakai sebagai nama di kawasan Amerika Tengah, Selatan dan Utara, berasal dari kata Ikhwana yang berarti ’saudara’ dalam bahasa Arab. Guanahani berarti tempat keluarga Hani bersaudara. Namun Columbus mengganti nama pulau itu menjadi San Salvador dan merampas kepemilikan pulau itu atas nama kerajaan Spanyol. Columbus dalam catatannya menuliskan bahwa pada 21 Oktober 1492 dia melihat reruntuhan masjid dan menaranya lengkap dengan tulisan ayat-ayat Al Qur’an telah ditemukan selain di Cuba, juga di Mexico, Texas, dan Nevada. (Thacher, John Boyd: Christopher Columbus, New York 1950)
(http://rusd.wordpress.com/2009/01/13/islam-di-amerika-sebelum-columbus/).

Sebelum kedatangan Columbus ke Amerika Suku Indian Cherooke- suku aslinya bangsa Amerika itu- sudah lama memeluk agama Islam. Atau dengan kata lainnya, sudah pernah ada orang lain yang pernah lebih dahulu datang ke benua itu jauh sebelum kedatangan Columbus dengan maksud salah satunya mengajarkan Islam kepada penduduk asli Amerika saat itu.
Diungkapkan Dr Barry Fell, seorang arkeolog dan ahli bahasa dari Universitas Harvard. Dalam karyanya berjudul Saga America, Fell menyebutkan bahwa umat Islam tak hanya tiba sebelum Columbus di Amerika. Namun, umat Islam juga telah membangun sebuah peradaban di benua itu.
Dari catatan Columbus serta fakta-fakta lainya tersebut, dapat kita interpretasikan bahwa pada saat itu islam telah ada dan berkembang, bagaimana perkembangan islam pada saat itu mungkin kurang jelas namun yang pasti jika ketika kedatangan Columbus tersebut disana telah ada mesjid yang tersebar dibeberapa kota di benua Amerika, kami dapat menyimpulkan bahwa perkembangan islam di sana berkembang dengan baik. Namun jika Columbus menyatakan mesjid tersebut telah runtuh, maka akan timbul pertanyaan baru yakni kenapa mesjid tersebut runtuh? Dan bagaimana keadaan umat Islam di benua Amerika ketika kedatangan Columbus tersebut? Apakah disana telah terjadi benacan, peperangan antar suku ataukah islam di sana telah memudar seiring kemunduran Islam di Spanyol??.
Mungkin benar juga, Jika kami simpulkan bahwa keadaan Islam di Amerika ketika kedatangan Columbus sedang berada dalam kemunduran, dan mungkin juga ketika Columbus berada di Amerika umat Islam berada dalam ketertekanan sehingga perkembangan Islam pasca Columbus tidak dapat berkembang.
Dalam bukti-bukti yang lain yang bisa menunjukan keadaan Islam di Amerika saat itu, Mahir memaparkan, para penjelajah Muslim telah datang ke tahan kelahiran suku Cherokee hampir lebih dari 1.000 tahun lalu. Yang lebih penting lagi dari sekedar pengakuan itu, kehadiran Islam di Amerika, khususnya pada suku Cherokee adalah dengan ditemukannya perundang-undangan, risalah dan resolusi yang menunjukkan fakta bahwa umat Islam di benua itu begitu aktif. Sehingga dapat dikatakan bahwa Islam di Amerika pra-Columbus memang begitu sangat pesat dan maju.
Salah satu fakta yang membuktikan bahwa suku-suku asli Amerika telah menganut Islam dan perkembangan Islam disana sudah maju, dapat dilacak di Arsip Nasional atu Perpustakaan Kongres. Kesepakatan 1987 atau Treat of 1987 mencantumkan bahwa orang Amerika asli menganut sistem Islam dalam bidang perdagangan, kelautan, dan pemerintahan. Arsip negara bagian Carolina menerapkan perundang-undangan seperti yang diterapkan bangsa Moor.
Menurut Youssef, pemimpin suku Cherokee pata tahun 1866 M adalah seorang pria bernama Ramadhan Bin Wati. Pakaian yang biasa dikenakan suku itu hingga tahun 1832 M adalah busana Muslim. ''Di Amerika Utara sekurangnya terdapat 565 nama suku, perkampungan, kota, dan pegunungan yang akar katanya berasal dari bahasa Arab,'' papar Youssef.
Bukti lainnya adalah, Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia faham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika. Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa menikahi orang-orang pribumi. Jadi kesimpulan kami mengenai keadaan Islam di Amerika ketika Columbus datang sudah sangat berkembang namun entah apa yang dilakukan sehingga setelah kedatangannya Islam menjadi seperti hilang dari benua Amerika.
• Peninggalan-peninggalan Islam di benua Amerika
Di setiap terjalinnya suatu komunitas pastilah akan meninggalkan jejak-jejak yang akan membuktikan bahwa komunitas itu pernah ada, berkembang atau tumbuh, mencapai puncak kejayaan dan mengalami kemunduran sampai akhirnya runtuh. Jejak-jejak itu dapat ditinggalkan secara sengaja atau tidak. Artinya, mereka sengaja membuat jejak (peningglan) tersebut untuk kepentingan keturunanya nanti.
Keberadaan umat Islam di benua Amerika pun meninggalkan sebuah jejak-jejak (peninggalan) yang dapat kita temui disekujur benua Amerika, jauh sebelum kedatangan Colombus ke benua Amerika. Jejak atau peninggalan dapat terlihat dari nama-nama tempat yang ada di Amerika. Seperti di tengah kota Los Angeles terdapat nama kawasan Alhambra, juga nama-nama teluk El Morro dan Alamitos, serta nama-nama tempat seperti Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Alcazar, Alameda, Alomar, Almansor, Almar, Alva, Amber, Azure, dan La Habra. Di bagian tengah Amerika, dari selatan hingga Illinois terdapat nama-nama kota Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon, dan Tullahoma. Di negara bagian Washington misalnya, terdapat kota Salem. Lalu di Karibia (ini jelas kata Arab) dan Amerika Tengah misalnya ada nama Jamaika, Pulau Cuba (berasal dari kata Quba?) dengan ibukotanya La Habana (Havana), serta pulau-pulau Grenada, Barbados, Bahama, dan Nassau.
Selain itu juga di daerah Amerika Selatan terdapat nama kota-kota Cordoba (di Argentina), Alcantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Nama-nama pegunungan Appalachian (Apala-che) di pantai timur dan pegunungan Absarooka di pantai barat. Kota besar di Ohio pada muara sungai Wabash yang panjang dan meliuk-liuk bernama Toledo, satu nama universitas Islam ketika Islam masih berjaya di Andalusia, Spanyol. Menurut pendapat Dr. Youssef Mroueh, sekarang saja terdapat tidak kurang dari 565 nama tempat di Amerika Utara, baik di negara bagian, kota, sungai, gunung, danau, dan desa yang diambil dari nama Islam ataupun nama dengan akar kata bahasa Arab. Sebanyak 484 di Amerika Serikat dan 81 di Canada. Ini merupakan bukti yang tak terbantahkan bahwa Islam telah ada di sana sebelum Columbus mendarat. Pendapat ini diperkuat oleh Dr. A. Zahoor bahkan menegaskan bahwa nama negara bagian seperti Alabama, sebenarnya berasal dari kata Allah-bamya, dan juga nama negara Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah, serta Tennesse dari kata Tanasuh.
Dr. Mroueh juga menuliskan beberapa nama yang dicatatnya malah merupakan nama kota suci kita seperti Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota, Medina di Ohio, Medina di Tennessee, Medina di Texas yang paling besar dengan penduduk 26,000, Medina di Ontario Canada, kota Mahomet di Illinois, Mona di Utah, dan Arva di Ontario Canada.
Pada saat kedatangan Colombus di pulau yang sekarang dikenal dengan nama Bahama, sebelumnya pulau ini bernama Guanahani yang berasal daribahasa Mandika yang merupakan turunan dari bahasa Arab. Nama Guana ini berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata Ikhwana yang berarti saudara. Guanahani berarti tempat keluarga Hani bersaudara. Namun Columbus mengganti nama pulau ini menjadi San Salvador dan merampas kepemilikan pulau itu atas nama kerajaan Spanyol.
Peninggalan lainnya adalah sebagai berikut:
• Adanya reruntuhan masjid dan menaranya lengkap dengan tulisan ayat-ayat Al Qur’an telah ditemukan selain di Cuba, juga di Mexico, Texas, dan Nevada.
• Ditemukannya prasasti dalam bahasa di lembah sungai Misisipi dan Arizona. Dari prasasti tersebut dapat diperoleh keterangan bahwa para imigran itu juga membawa gajah dari Afrika.
Ternyata sebelum kedatangan Christoper Columbus (yang katanya penemu benua Amerika), umat Islam sudah terlebih dahulu menemukannya. Sebuah fakta yang tak terbantahkan lagi jika umat Islam sudah lebih dulu berada di daratan luas yang kini bernama Amerika, jauh beberapa abad sebelum kedatangan Columbus yang meng-klaim sebagai penemu Amerika. Fakta yang paling gampang ditemui nama serupa dengan kota suci umat Islam seperti Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota, Medina di Ohio, Medina di Tennessee, Medina di Texas yang paling besar dengan penduduk 26,000, Medina di Ontario Canada, kota Mahomet di Illinois, Mona di Utah, dan Arva di Ontario Canada, dan beberapa nama seperti California (Caliph Haronia), Alabama (Alah Bumnya), Arkansas (Arkan-sah) dan Tennesse (Tanasuh), T Allah Hassee (Tallahassee), Alhambra, Islamorada dan sekitar 500 nama kota lainnya berasal dari kata Arab.
Beberapa literature lainnya yang bisa ditelusuri tentang hal yang sama antara lain dari ahli arkeologi dan linguis Howard Barraclough (Barry) Fell berjudul “Saga America” (1980); Colin Taylor (editor) “The Native Americans” (1991); dan orientalis Inggris De Lacy O’Leary yang menulis “Arabic Thought and It’s Place In Western History” (1992). Salah satu buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil penelusurannya, menemukan adanya peta empat buah pulau di Karibia yang dibuat pada tahun 1424 dan ditandatangani oleh Zuane Pissigano, kartografer dari Venesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahun sebelum Columbus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puerto Rico dan Guadalupe. Menzies juga mengemukakan bahwa Laksamana Zheng He (Ceng Ho), seorang Laksamana Cina Muslim, telah mendarat di Amerika pada tahun 1421, 71 tahun lebih awal ketimbang Columbus. Lima abad sebelumnya, Khaskhas Ibn Saeed Ibn Aswad pun telah menjejakkan kaki di Amerika. Jelas, penemu Amerika sama seklai bukan Colombus, tetapi para pionir pelayaran dunia, yakni pelaut-pelaut Islam yang ulung.
(Diambil dari: digest.eramuslim.com - New Jerusalem, Sisi Amerika Yang Disembunyikan).
(http://rusd.wordpress.com/2009/01/13/islam-di-amerika-sebelum-columbus/)

Fakta lainnya tentang kehadiran Islam di Amerika jauh sebelum Columbus datang juga diungkapkan Dr Barry Fell, seorang arkeolog dan ahli bahasa dari Universitas Harvard. Dalam karyanya berjudul Saga America, Fell menyebutkan bahwa umat Islam tak hanya tiba sebelum Columbus di Amerika. Namun, umat Islam juga telah membangun sebuah peradaban di benua itu.
Fell juga menemukan fakta yang sangat mengejutkan. Menurut dia, bahasa yang digunakan orang Pima di Barat Daya dan bahasa Algonquina, perbendaharaan katanya banyak yang berasal dari bahasa Arab. Arkeolog itu juga menemukan tulisan tua Islami di beberapa tempat seperti di California.
Di Kabupaten Inyo, negara bagian California, Fell juga menemukan tulisan tua lainnya yang berbunyi 'Yasus bin Maria' yang dalam bahasa Arab berarti "Yesus, anak Maria". "Ini bukan frase Kristen,'' cetus Fell. Faktanya, menurut dia, frase itu ditemukan dalam kitab suci Alquran. Tulisan tua itu, papar dia, usianya lebih tua beberapa abad dari Amerika Serikat.
Arkeolog dan ahli bahasa itu juga menemukan teks, diagram, serta peta yang dipahat di batu yang digunakan untuk kepentingan sekolah. Temuan itu bertarikh antara tahun 700 hingga 800 M. Teks serta diagram itu berisi mata pelajaran matematika, sejarah, geografi, astronomi, dan navigasi laut. Bahasa pengajaran yang ditemukan itu menggunakan tulisan Arab Kufi dari Afrika Utara.
Sejarawan seni berkebangsaan Jerman, Alexander Von Wuthenau, juga menemukan bukti dan fakta keberadaan Islam di Amerika pada tahun 800 M hingga 900 M. Wuthenau menemukan ukiran kepala yang menggambarkan seperti bangsa Moor. Itu berarti, Islam telah bersemi di Amerika sekitar separuh milenium sebelum Columbus lahir.
Dia juga menemukan ukiran serupa bertarik 900 M hingga 1500 M. Artifak yang ditemukan itu mirip foto orang tua yang biasa ditemui di Mesir. Youssef Mroueh dalam tulisannya Muslim in The Americas Before Columbus memaparkan penuturan Mahir Abdal-Razzaaq El, orang Amerika asli yang menganut agama Islam. Mahir berasal dari suku Cherokee yang dikenal sebagai Eagle Sun Walker.
Sehingga jelas sekali bahwa bukti-bukti serta fakta-fakta yang menunjukan bahwa Islam telah ada di Benua Amerika jauh sebelum kedatangan Columbus memang benar-benra tidak bisa dibantahkan lagi, sehingga sekarang tinggal giliran anda apakah masih percaya dengan sejarah yang dinyatakan oleh Columbus ataukah mengingkari bukti-bukti yang telah ada ?????.




























KESIMPULAN

Pada masa kejayaannya Islam merupakan sebuah Imperium yang begitu Luas, daerah kekuasaanya mencakup beberapa benua yakni benua Asia, Eropa, Afrika. Pada masa itu pula penyebaran Islam sangat menjadi prioritas utama para khalifah, sehingga pada masa Bani Ummayah di Spanyol yakni pada abad ke-10, Islam berhasil menyebarluaskan ajaranya sampai ke Benua Amerika.
Penyebaran Islam di Benua Amerika berlangsung secara damai dan diterima dengan baik oleh masyarakat pribumi pada saat itu, banyak fakta-fakta yang menunjukan bahwa mula-mula para pendatang baru dari Spanyol dan Afrika tersebut, berkunjung ke benua Amerika hanya untuk berdagang, namun, semangat untuk berdakwah bisa dilakukan dimanapun, sehingga para pedagang-pedagang tersebut akhirnya menyebarkan Islam dibenua baru tersebut.
Para pedagang Islam tersebut, datang dan bermukim disana, kemudian berasimilasi dengan masyarakat setempat sehingga terjadinya perkawinan antara pendatang dengan masyarakat asli. Maka terjadilah suatu komunitas yang menjadi cikal bakal masyarakat Islam di Amerika.
Dari bukti-bukti serta fakta memang menunjukan bahwa Islam masuk ke benua Amerika sekitar abad ke-10 dan kedatangan muslim ke benua Amerika pun jauh sebelum kedatangan Columbus. Jejak-jejak peninggalan Islam pun bisa membuktikan bahwa Islam telah memberikan pengaruh serta peradaban bagi benua Amerika. Hal itu pun didukung oleh pernyataan Columbus sendiri tentang ditemukannya reruntuhan mesjid ketika Columbus sampai disana, sehingga itu menunjukan bahwa Islam telah ada, berkembang, serta memberikan pengaruh serta peradaban bagi masyarakat benua Amerika.




DAFTAR PUSTAKA

Al-‘Usairy. 2008. Sejarah Islam (Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX). Jakarta: Akbar Media Eka Sarana
Asti B.M. dan Munif J.A. 2009. 105 Tokoh Penemu dan Perintis Dunia. Yogyakarta: Narasi.
Ali K. 2003. Sejarah Islam (Tarikh Pramodern). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Supriyadi D. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV. Pusataka Setia
Wardiana W.A. (--------). Colombus Menemukan Jejak Islam. .......: Pustaka Pelajar.
Admin. (2009). Columbus dan Pemalsuan Penemu Benua Amerika.....!!!. (Online). Tersedia: http://gustidha.blogspot.com/2009/01/columbus-dan-pemalsuan-penemuan-benua.html [Minggu, 16 Agustus 2009].
Agusti. (2007). Hari Columbus Sampai Ke Dunia Baru. (Online). Tersedia:http://endless722.wordpress.com/2009/05/20/hari_Columbus_Sampai ke Dunia_ baru/Htm. [Minggu, 26 Agustus 2009].
Tanpa Nama.(2009). Columbus Bukan Penemu Benua Amerika. (online). Tersedia:http://www.sanggarparadigma.org/index.php?option=com_content&view=article&id=51:columbus-bukan-penemu-benua amerika&catid=13:sejarah&Itemid=1 [Minggu, 16 Agustus 2009].
Tanpa Nama. (2009) Islam di Amerika Serikat. (Online). Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Amerika_Serikat [Minggu, 16 Agustus 2009].

Tanpa Nama. (___). "Khashkhash Sampai Di Amerika Sebelum Columbus". (Online). Tersedia:http://www.scribd.com/doc/12753043/Khashkhash-Sampai-Di-Amerika-Sebelum-Columbus?from_email_04_friend_send=1 [Minggu, 16 Agustus 2009].

Tanpa Nama. (___). Suku Indian Cherokee Dahulu adalah Muslim. (Online). Tersedia:http://www.scribd.com/doc/12753296/Suku-Indian-Cherokee-dahulu-adalah-muslim [Minggu, 16 Agustus 2009].